Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Kenali Gejala dan Penanganan Hidrosefalus yang Membahayakan Otak

Terdapat sejumlah gejala dari hidrosefalus, penumpukan cairan di tengkorak otak, setiap jenjang usia dapat mengalami gejala yang berbeda-beda.

28 September 2022 | 19.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Hidrosefalus merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika cairan menumpuk di tengkorak dan menyebabkan pembengkakan otak. Pembengakakan dapat menyebabkan kerusakan otak sehingga berpotensi menimbulkan gangguan perkembangan, fisik, dan intelektual.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Cleveland Clinic, cairan penyebab hidrosefalus disebut cairan serebrospinal (CSF), yakni cairan bening yang mengelilingi otak. Terhambatnya aliran atau penyerapan CSF dapat membuat CSF menumpuk sehingga menyebabkan tekanan di dalam kepala meningkat. Tekanan tersebut dapat membuat otak tidak berfungsi dengan baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip healthline, terdapat sejumlah gejala dari hidrosefalus. Setiap jenjang usia dapat mengalami gejala yang berbeda-beda.

Bayi

Tanda-tanda awal hidrosefalus pada bayi meliputi:

  • ubun- ubun menonjol
  • peningkatan lingkar kepala yang cepat
  • mata yang tertuju ke bawah
  • kejang
  • mudah rewel
  • muntah
  • sering mengantuk
  • pola makan yang buruk
  • daya otot lebih rendah

Balita dan anak-anak

Gejala atau tanda yang mempengaruhi balita dan anak yang lebih besar meliputi:

  • tangisan pendek namun bernada tinggi
  • perubahan kepribadian
  • perubahan struktur wajah
  • mata juling
  • sakit kepala
  • kejang otot
  • pertumbuhan tertunda
  • kesulitan makan
  • rasa kantuk yang ekstrem
  • mudah marah
  • kehilangan koordinasi
  • masalah mengontrol kandung kemih
  • kepala lebih besar dari umumnya
  • kesulitan untuk tetap terjaga atau bangun
  • muntah atau mual
  • kejang
  • masalah konsentrasi

Dewasa

Gejala pada orang dewasa meliputi:

  • sakit kepala kronis
  • kehilangan koordinasi
  • kesulitan berjalan
  • masalah pada kantung kemih
  • masalah penglihatan
  • ingatan buruk
  • kesulitan berkonsentrasi

Jika tidak segera dilakukan pengobatan, hidrosefalus bisa berakibat fatal. Pengobatan mungkin tidak memulihkan sepenuhnya kerusakan otak yang sudah terjadi, tetapi setidaknya dapat memulihkan aliran CSF dan mencegah kerusakan otak lebih lanjut. Dokter dapat merekomendasikan salah satu dari pilihan prosedur berikut.

Pemasangan shunt

Shunt adalah semacam sistem drainase yang terdiri dari tabung panjang dengan katup. Katup membantu aliran CSF pada tingkat normal dan ke arah yang benar. Dokter akan memasukkan salah satu ujung tabung di otak dan ujung lainnya ke dada atau rongga perut.

Kelebihan cairan kemudian mengalir dari otak dan keluar dari ujung tabung yang lain, di mana ia menjadi lebih mudah untuk diserap. Instalasi shunt biasanya permanen dan membutuhkan pemantauan rutin.

Ventrikulostomi

Seorang ahli bedah dapat melakukan prosedur yang disebut ventrikulostomi sebagai alternatif untuk pemasangan shunt. Prosedur ini melibatkan pembuatan lubang di bagian bawah ventrikel atau di antara ventrikel, memungkinkan CSF meninggalkan otak dan mengurangi tekanan. 

HATTA MUARABAGJA
Baca pula : 5 Penyakit yang Menyebabkan Orang Mudah Lupa atau Pelupa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus