Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai jenis kue lebaran dari mulai nastar, kastengel, hingga putri salju, selalu mengisi stoples - stoples milik Anda di hari Lebaran. Kue-kue kering tersebut pasti tersedia dalam jumlah banyak. Biasanya, ketika Lebaran usai kue-kue kering tersebut masih ada yang tersisa.
Baca: Kiat Menyimpan Kue Lebaran agar Lebih Tahan Lama
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sampai kapan kue-kue tersebut masih bisa dinikmati? Rata-rata kue kering tersebut tahan hingga tiga bulan. Tetapi, ketahanan kue juga dipengaruhi oleh jenis bahan yang dipakai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tergantung dari telur yang digunakan ya. Kalau dia sistemnya renyah sekali, itu tahan tiga bulan lebih. Tapi kalau banyak banget butter atau banyak menggunakan lemak serta kadar air, itu biasanya lebih cepat kadaluwarsa," berikut penjelasan Chef Karen Carlotte ketika ditemui dalam suatu acara di Jakarta Pusat, awal Juni lalu.
Kerenyahan kue ternyata juga membantu Anda untuk mengetahui apakah kue tersebut masih layak dimakan atau tidak. "Tanda pertama tidak oke itu tidak renyah lagi. Karena itu udah ada kelembaban masuk. Kalau kelembaban masuk, itu pasti mengundang jamur," kata Chef Karen Carlotte.
Selain bahan, wadah kue juga mempengaruhi ketahanan kue tersebut. "Tergantung tempat yang digunakan. Kalau pakai silicon gel, masih aman dikonsumsi hingga tiga bulan," kata Chef Karen Carlotte.
Baca: Kombinasi Alternatif Kuliner Nusantara dan Asia untuk Lebaran
Chef Karen Carlotte menyarankan untuk menulis tanggal pembuatan di tempat kue agar tahu batas waktunya. "Kalau aku biasanya labelin di bawahnya. Jadi ini buatnya tanggal segini, baru tulis expired date. Kita hitung tiga bulan setelah itu kita cek," kata Chef Karen Carlotte.