Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Waspada Berat Badan Naik Akibat Kue Lebaran, Dosen Unair Sarankan Ini

Dosen Unair mengingatkan publik soal risiko kesehatan di balik hidangan manis Lebaran. Konsumsi berlebihan bisa memicu penyakit gula.

10 April 2024 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kandungan kalori kue lebaran berbeda-beda tergantung jenisnya. Sebaiknya tidak mengonsumsi kue lebaran berlebihan. Maksimal 3 kue per hari. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Momentum silaturahmi Lebaran selalu dilengkapi dengan hidangan dan jajanan manis. Berbagai jenis kue kering selalu tersedia untuk menyambut tamu yang berkunjung ke rumah. Ada juga minuman manis dengan berbagai warna sebagai pelega tenggorokan. Namun,

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kudapan ringan sudah menjadi ciri khas Idul Fitri. Namun, bila dinikmati secara berlebihan, makanan Hari Raya itu bisa memicu kenaikan berat badan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair), Lailatul Muniroh, mengatakan kue kering dan minuman berwarna mengandung gula, sehingga kalorinya cenderung tinggi.

“Kalorinya tinggi namun tidak membuat kenyang, sehingga orang akan makan lagi dan lagi. Kalau konsumsinya berlebihan akan menyebabkan kenaikan berat badan,” kata Lailatul pada Selasa, 9 April 2024.

Bila tidak terkontrol, kenaikan berat badan bisa berujung obesitas. Kondisi itu memicu penyakit degeneratif, mulai dari diabetes, hipertensi, penyakit kardiovaskular, dan jenis lainnya.

Menurut Lailatul, batas asupan gula yang aman bagi tubuh adalah 4 hingga 5 sendok makan per hari, atau setara 50 gram per hari. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat untuk mengontrol asupan makanan yang dikonsumsi saat lebaran.

“Lebaran biasanya menjadi ajang balas dendam karena sudah sebulan berpuasa. Jadi banyak yang beranggapan bisa makan semuanya tanpa melakukan kontrol dengan baik,” tuturnya.

Sembari merayakan Lebaran, kata Lailatul, pola hidup sehat harus selalu berjalan. “Kalau pola hidup sehat dilupakan, semakin besar risiko buruk yang mengintai.”

Asupan gula juga bisa dikontrol dengan makanan alternatif. Rasa manis, Lailatul meneruskan, bisa digantikan dengan buah-buahan.

“Kita bisa menyediakan jus buah tanpa tambahan gula," katanya. "Meskipun rasanya tidak begitu manis, tapi jadi lebih sehat."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus