Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada kondisi kesehatan yang lebih banyak menyerang pria, misalnya kasus serius Covid-19 dan kebotakan. Ada pula yang lebih sering mengganggu wanita, macam multiple sclerosis, stroke, dan migrain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Masalah migrain sangat umum dan menyerang 15 persen populasi keseluruhan. Akan tetapi, di tahun-tahun reproduktif, migrain tiga kali lebih umum pada wanita dibanding pria dengan lebih dari 40 persen perempuan pernah mengalami migrain dalam hidupnya," jelas Dr. Anne MacGregor, spesialis kesehatan wanita dan sakit kepala di Centre for Neuroscience, Surgery and Trauma di London, Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Migrain adalah jenis sakit kepala dan sering lebih nyeri dari sakit kepala biasa. Gejala migrain lain yang bisa muncul adalah ketidaknyamanan seperti kepala terasa berdentum di satu sisi, mual, dan sensitif terhadap suara dan cahaya. Pemicu biasanya stres lingkungan, perubahan hormon, dan makanan serta minuman tertentu.
Jika hanya terjadi kadang-kadang, migrain tak selalu menandakan masalah saraf. Tapi bila sering terjadi, apalagi dengan gejala tertentu, ada baiknya memeriksakan ke tenaga medis.
"Akan tetapi, migrain bisa terkait kondisi medis sangat serius seperti aneurisma otak, infeksi, atau trauma kepala," kata spesialis saraf Dr. Robert Cowan dari Stanford Medicine kepada USA Today.
Tips menghindari
Tak hanya itu, serangan migrain juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk mengatasinya, biasa dokter akan mengajukan banyak pertanyaan soal akar penyebab migrain dan ragam gejala untuk menentukan pengobatan, menurut spesialis saraf di Mayo Clinic di Arizona, Rashmi Halker-Singh.
Sementara Macgregor meminta untuk menghindari pemicu. "Makan yang manis, tetap terhidrasi, dan cukup istirahat bisa mencegah migrain," katanya.
Sebagian orang juga berusaha meredakannya dengan kompres panas atau dingin, minuman berkafein, atau menyesuaikan cahaya dan suara di ruangan di level nyaman. Jika nyeri menyerang, Macgregor menyarankan minum obat antinyeri seperti ibuprofen, asetaminofen, atau naproksen sesegera mungkin. Jika tak mempan juga, penderita harus berkonsultasi ke dokter.