Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mata Anak Bermasalah, Cek Tandanya

Beberapa dugaan penyebab sakit mata pada anak juga karena tingkat keterpaparan yang tinggi dari sinar radiasi gawai. Simak kata dokter.

11 Februari 2020 | 09.30 WIB

Ilustrasi mata juling pada anak/Bisnis.com
Perbesar
Ilustrasi mata juling pada anak/Bisnis.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit pada mata juga bisa dialami anak-anak. Salah satunya karena keturunan, kelelahan, menggunakan gawai, atau trauma tertentu. Elvioza, Ketua Retina Service dan Dokter Subspesialis Vitreoretina JEC, menyatakan gejala sakit mata sampai trauma mata pada anak bisa terjadi akibat pengaruh genetik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Kelainan genetik itu bermacam-macam, ada yang tergantung dari sel, kelainan di retina. Maka, kalau penyakit mesti lihat lebih teliti, ini tidak mudah,” ujar Elvioza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tingginya angka penderita sakit mata di kalangan anak-anak mendorong JEC untuk membuka spesialisasi mata anak. Tujuannya agar penanganan terhadap kasus sakit mata anak bisa lebih mudah dan tepat sasaran.

Saat ini beberapa dugaan penyebab sakit mata pada anak juga karena tingkat keterpaparan yang tinggi dari sinar radiasi gawai. Namun, menurut Ketua Ophthalmic Trauma Service JEC, Yunia Irawati, secara umum memang belum ada radiasi gawai sebabkan gangguan mata.

"Gadget itu belum ada evidence-based (buktinya). Tapi menatap layar yang beradiasi dalam waktu yang lama memang berpengaruh ke mata," kata Ira.

Ira menambahkan menatap layar dengan radiasi cahaya dalam waktu lama memang bisa membuat mata kering serta gangguan mata lain, baik itu ponsel, tablet, televisi, komputer, atau gawai lain. Namun, dengan istirahat bisa pulih kembali.

Kebiasaan terlalu lama menatap layar radiasi termasuk ponsel bisa menyebabkan gangguan anatomi pada mata. Hal tersebut bisa menimbulkan penglihatan yang kabur, entah itu saat melihat sesuatu jarak dekat maupun jauh.

Ira pun menambahkan, trauma mata yang juga bisa menyerang anak. Beberapa penyebab trauma mata adalah goresan pada benda tajam di mata sejenis ranting pohon.

Alhasil, jaringan pada bola mata atau kelopak mata, dan saraf mata mengalami kerusakan. Hal ini terlihat dari penurunan tajam penglihatan hingga kebutaan. Imbasnya, kualitas hidup menurun dan produktivitas juga ikut menurun.

Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi berbagai gejala, perlu upaya preventif melalui Ophthalmic Trauma Service yang mengatur tata laksana trauma mata menyeluruh sesuai dengan kondisi pasien, melibatkan tim medis dari berbagai subspesialis.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus