Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mencari Hobi Lewat Media Sosial, Efektifkah bagi Remaja?

Banyak anak dan remaja sulit menemukan hobi dan minat. Bisakah menggalinya lewat media sosial? Psikolog memberi jawaban.

26 Juni 2020 | 10.59 WIB

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi remaja (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Di era yang semakin maju, aktivitas harian tentu sudah tidak bisa lepas dari penggunaan teknologi. Terlebih bagi anak-anak dan remaja, ketergantungan pada media sosial bisa mempengaruhi kegiatan harian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Contohnya, banyak yang mulai merefleksikan diri untuk menemukan hobi atau minat. Namun, di sisi lain ada beberapa anak dan remaja yang mengalami banyak kesulitan lantaran terlalu banyak distraksi dan informasi di media sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jadi, efektifkah media sosial dalam membentuk kebiasaan baru bagi remaja? Psikolog klinis dari Rumah Dandelion, Nadya Pramesrani, pun angkat bicara. Menurutnya, media sosial adalah tempat yang baik untuk mencari serta mengembangkan diri.

“Media sosial itu baik sekali untuk membantu mencari inspirasi karena banyak anak-anak dan remaja yang mungkin masih kesulitan mencari hobi mereka,” katanya dalam webinar bersama Hilo Active pada Kamis, 25 Juni 2020.

Namun demikian, remaja memiliki struktur otak yang berbeda dengan dewasa. Khususnya pada remaja dan anak-anak, otak bagian depan atau prefrontal cortex masih dalam proses perkembangan. Hal tersebut yang kemudian mempengaruhi pola berpikir dan keputusan anak dalam suatu kegiatan. Untuk alasan tersebut, Nadya mengatakan dibutuhkan pendampingan dalam setiap proses eksplorasi anak dan remaja.

“Jadi dalam penggunaan media sosial dengan segala informasinya, anak jangan dibebaskan melainkan diarahkan supaya ada dampak positif yang bisa dirasakan,” ujarnya.

Jika anak-anak merasa kurang percaya dengan orang tua karena satu alasan dan lainnya, menggunakan anggota keluarga yang dekat dan dirasa nyaman juga boleh dipilih untuk mendampingi.

“Biasanya orang tua dan anak suka cekcok. Mudahnya pendampingan bisa dengan anggota keluarga lain yang dipercaya seperti om atau tantenya,” tuturnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus