Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

4 Mei 2024 | 12.06 WIB

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Imunisasi mengurangi keparahan atau mencegah munculnya penyakit. Imunisasi melindungi diri dari penyakit serius dan mencegah penyebarannya ke orang lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dilansir dari WebMD, beberapa imunisasi hanya perlu diberikan sekali. Namun, imunisasi yang lain memerlukan pembaruan atau "pendorong" untuk mempertahankan perlindungan berkelanjutan terhadap penyakit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Imunisasi penting dilakukan bagi setiap orang, baik dewasa maupun anak muda. Bahkan, imunisasi diutamakan diberikan kepada bayi karena beberapa alasan mendasar. Berikut adalah alasan imunisasi harus dilakukan kepada bayi:

1. Imunisasi dapat menyelamatkan nyawa anak

Bayi dapat dilindungi dari lebih banyak penyakit melalui imunisasi. Sebab, beberapa penyakit dapat melukai atau membunuh ribuan bayi. Salah satu penyakit tersebut adalah polio yang menyebabkan kematian dan kelumpuhan di seluruh negara, terutama di Amerika Serikat (AS). Namun, dengan imunisasi, tidak ada laporan kesehatan bayi terserang polio di AS.

2. Imunisasi aman dan efektif

Dikutip dari hhs.gov, imunisasi hanya diberikan kepada anak atau bayi usai tinjauan yang cermat dari para ilmuwan, dokter, dan profesional perawatan kesehatan. Imunisasi memiliki efek samping ketidaknyamanan, seperti rasa sakit, kemerahan, atau nyeri di tempat suntikan.

Namun, efek samping ini hanya sementara daripada rasa sakit dari penyakit yang dicegah melalui imunisasi. Efek samping serius setelah imunisasi sangat jarang terjadi sehingga aman dan efektif untuk dilakukan bayi. 

3. Imunisasi melindungi orang lain 

Beberapa bayi terlalu muda untuk dilindungi oleh imunisasi dari penyakit mematikan yang menyerang sistem kekebalan tubuh, seperti leukemia. Bahkan, penyakit ini kerap menular ke orang lain.

Untuk membantu menjaga bayi tetap aman, penting bagi orang tua dan anak melakukan imunisasi sesuai jadwal dari dokter. Imunisasi tidak hanya melindungi keluarga, tetapi juga membantu mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.

4. Imunisasi melindungi generasi mendatang 

Imunisasi mengurangi dan menghilangkan penyakit yang membunuh atau cacat parah. Misalnya, penyakit cacar dapat ditangani dengan melakukan imunisasi. Selain itu, risiko bagi ibu hamil akan menularkan virus rubella ke janin atau bayi telah menurun signifikan menggunakan imunisasi.

Jika terus melakukan imunisasi kepada bayi sesuai kebutuhan, beberapa penyakit saat ini tidak akan lagi ada di masa depan. Dengan demikian, imunisasi dapat melindungi anak-anak di masa depan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus