Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Air merupakan hal yang penting bagi makhluk hidup untuk menjalankan semua fungsi tubuh dengan baik. Namun, mengonsumsi air setelah makan makanan tertentu dapat menyebabkan masalah pencernaan. Salah satunya adalah semangka. Mengapa demikian?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Times of India, minum air setelah makan semangka dapat mempengaruhi saluran pencernaan. Semangka sebagian besar terdiri dari air, gula, dan serat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mikroba atau bakteri membutuhkan air dan gula untuk tumbuh dan berkembang biak. Jika Anda minum air setelah makan semangka, ada kemungkinan lebih besar mikroba akan menyebar ke saluran GI Anda.
Meskipun belum ada bukti ilmiah yang spesifik, lebih baik menghindari minum air untuk beberapa saat setelah makan semangka.
Pakar kesehatan menyarankan agar seseorang mengonsumsi air putih hanya setelah satu jam mengonsumsi buah-buahan, terutama yang memiliki kandungan air tinggi, seperti semangka, muskmelon, mentimun, jeruk, dan stroberi.
Minum air segera setelah makan buah seperti semangka dapat mengganggu tingkat pH sistem pencernaan Anda. Memiliki terlalu banyak cairan setelah makan semangka dapat menyebabkan diare, kembung, atau muntah. Sebaiknya hindari air minum untuk mencegah kondisi tersebut.
Lalu, bolehkan minum susu setelah makan semangka?
Menurut Ayurveda, Anda harus lebih berhati-hati sebelum “memasangkan” dua makanan apa pun. Kombinasi makanan yang tidak cocok dapat menyebabkan masalah lambung. Semangka dan susu diyakini memiliki sifat yang berlawanan. Semangka bersifat sitrus, sedangkan susu bersifat manis.
Menggabungkan keduanya dapat menyebabkan masalah pencernaan, penumpukan racun, muntah, atau gerakan longgar. Selain itu, semangka memiliki kandungan cairan yang tinggi. Mengonsumsi susu setelahnya bisa membuat perut terasa “berat”.
Pilihan Editor: Deretan 8 Manfaat Buah Semangka untuk Tubuh