Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan di industri fashion. Banyak merek terdampak hingga harus gulung tikar, namun tak sedikit yang bertahan. Salah satunya dengan menangkap peluang tren sewa pakaian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyaknya pelanggan yang membatalkan pesanan dan berkurangnya pesanan setiap bulan memberikan dampak penurunan pada pemasukan merek fashion. Namun, setelah setahun berjalan, merek fashion perlahan kembali bangkit seperti masa prapandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain menjual produk secara langsung, layanan penyewaan pakaian kini menjadi pilihan favorit banyak wanita karena adanya keinginan untuk memiliki fashion yang lebih terjangkau. Salah satu layanan aplikasi penyewaan pakaian yang tengah diminati adalah Rentique karena menawarkan pakaian rancangan para desainer dengan mengusung gerakan sustainable fashion dan pengeluaran terkontrol dalam berbelanja.
CEO Rentique, Dea Amira, mengatakan Rentique didirikan untuk menjawab kebutuhan fashion perempuan Indonesia yang ingin terlihat modis dengan pakaian rancangan desainer tanpa harus mengeluarkan banyak uang. Dalam riset yang dilakukan Rentique, lebih dari 80 persen penggemar fashion memilih berbelanja produk siap pakai karena harganya lebih terjangkau dibandingkan koleksi desainer. Namun, produk yang dipilih tersebut hanya digunakan beberapa kali dan hanya memenuhi lemari.
Selama pandemi, pihaknya telah mempelajari semua orang saat ini dapat hidup dengan metode lenih hemat. Ini merupakan perubahan besar, mempertahankan lemari pakaian yang penuh dengan baju biasa yang hanya dikenakan 1-2 kali dan tidak lagi menjadi tren.
“Konsumen saat ini lebih memilih untuk mengonsumsi sedikit barang tetapi sustainable dan reliable. Salah satu cara untuk mengurangi kepemilikan pakaian adalah beralih menggunakan layanan penyewaan,” ujarnya.
Layanan penyewaan digunakan pada acara-acara spesial, seperti rapat khusus, pernikahan, foto hamil, wisuda virtual, staycation, atau sekedar berkumpul dengan teman sehingga konsep bisnis layanan persewaan bisa menjadi salah satu pemenang dalam industri ritel mendatang.
Menurutnya, selama pandemi pengguna baru di Rentique semakin meningkat. Apalagi konsumen telah terbiasa mengandalkan layanan daring pada kehidupan sehari-hari, baik untuk pengiriman makanan, belanja kebutuhan, atau apapun.
“Kami lihat industri online tumbuh pesat dalam setahun terakhir dan itu yang membuat kami percaya akan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini serta normalisasi kebiasaan mengenakan barang seken dan tren sharing economy yang marak sejak pandemi Covid-19,” ujarnya.
Bahkan, ketika tetap berada di rumah, trennya para wanita mulai mengenakan pakaian yang lebih menarik walaupun hanya rapat Zoom. “Berdandan mulai aktif kembali, terlebih jika ingin bertemu teman, ada perasaan untuk terlihat rapi dan tampil fashionable untuk foto OOTD yang kemudian diunggah di media sosial,” tambah Dea.
Saat diluncurkan pada 2019, Rentique menawarkan alternatif fashion yang terjangkau bagi konsumen wanita untuk mengenakan karya desainer pada berbagai acara melalui konsep penyewaan dengan harga mulai dari Rp 80.000 per empat hari. Setelah beberapa bulan didirikan, Rentique merambah ke layanan anggota yang memungkinkan pengguna untuk menyewa delapan koleksi desainer hanya dengan Rp 390.000 per bulan.
Pada 2021, layanan Rentique telah mencakup 31 provinsi di Indonesia, dengan lebih dari 55.000 pengguna aktif pada aplikasi Ios dan Android. Rentique juga baru saja menyabet penghargaan aplikasi terbaik kategori Hidden Gem oleh Google.
Salah satu pelanggan setia Rentique adalah Putri Indonesia Gorontalo 2019, Artika Rustam, sebab konsep penyewaan fashion ini seperti memiliki sesuatu yang baru dan kemudian beberapa kali dipakai dan setelah itu mencoba yang baru.
“Sebelum menggunakan Rentique, saya menghabiskan Rp 800.000 per bulan untuk membeli item baru. Dengan Rentique saya hanya perlu Rp 390.000 per bulan dan saya bisa mendapatkan delapan item setiap bulan, ini benar-benar win-win solution untuk kantong dan untuk lingkungan. Melalui layanan ini saya lebih bisa mengekspresikan style fashion,” paparnya.