Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak menu dari Ranah Minang, yang umumnya dengan rasa jempolan. Namun yang satu ini mungkin termasuk yang jarang terdengar. Nasi padeh, demikian namanya. Hidangan ini merupakan menu khas di Kabupaten Tanah Datar. Khususnya di Kecamatan Pariangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya disajikan di kedai-kedai kopi untuk sarapan. Terutama di Nagari Simabur, desa di bawah kaki Gunung Merapi. Letaknya sekitar 10 kilometer dari pusat kota Batusangkar, yang menjadi ibukota dari Kabupaten Tanah Datar. Bisa ditemukan juga di Nagawi Sawah Tangah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kini, setiap hari Minggu, menu khas ini juga bisa ditemukan Pasar Van der Capellen, pasar jadul yang diadakan di Fort Van Der Capellen, yang lokasinya tak jauh dari objek wisata terkenal Istana Pagaruyung. Pasar ditata seperti di masa lalu, dengan sejumlah menu tradisional dan salah satunya nasi padeh.
Penjual nasi padeh, menu sarapan khas Tanah Datar Sumatera Barat, di Pasar Van Der Capellen, Batusangkar, Tanah Datar. (Instagram @pasarcapellen)
Rasa menu sarapan ini memang pedas sesuai dengan namanya. Sekilas olahan nasi ini mirip dengan nasi goreng karena bahan utamanya nasi. Hanya nasi padeh diolah hanya dengan diaduk saat masih panas. Tambahannya berupa kelapa parut, garam, irisan daun kunyit, daun surian, daun kinjuang, cabai kering yang dihaluskan, lengkuas, dan ikan khas Sumbar, maco. Dengan diaduk saat panas itu, daun-daun yang dicampurkan akan menjadi layu.
Baca Juga:
Hidangan ini terasa sedap karena penuh rempah, dan pedasnya membangkitkan selera makan. Jadi, jangan lewatkan menu sarapan yang satu ini saat ke Tanah Datar!