Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Anak, Lucy Amelia mewanti-wanti para orang tua untuk memperhatikan asupan air pada anak. "Anak memiliki sensibilitas haus yang lebih rendah dan terkadang kurang bisa mengekspresikan kebutuhan mereka," ujar Lucy dalam konferensi pers Olike Smart Bottle, Rabu, 17 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dokter yang praktik di Rumah Sakit Murni Teguh Sudirman, Sahid City, Jakarta Pusat ini, jarang ada anak di bawah sepuluh tahun yang dengan kesadaran menenggak air putih. Paling banter saat habis makan. "Jadi mereka sering tidak sadar mengalami dehidrasi," kata Lucy.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Orang tua perlu patokan untuk memastikan kebutuhan air anak terpenuhi. Jika pada orang dewasa, kebutuhan air dapat dipukul rata dua liter per hari, namun tidak demikian dengan anak yang berat dan luas tubuhnya lebih bervariasi. Berikut perhitungannya:
- Anak usia 1 sampai 3 tahun
Anak usia 1 - 3 tahun membutuhkan 1.300 mililiter air
Pembagiannya, 900 militer dari minuman dan 400 mililiter dari makanan. Pembagian ASI/susu formula dan air putih sekitar 50:50 - Anak usia 4 sampai 8 tahun
Anak usia 4 - 8 tahun membutuhkan 1.700 mililiter air
Kebutuhan air putih bisa disubstitusi dengan cairan lain seperti jus. Namun demikian, asupan air mineral tetap lebih baik. - Anak 8 tahu ke atas sampai remaja
Anak laki-laki dan perempuan yang berusia lebih dari 8 tahun hingga remaja membutuhkan asupan air mineral yang berbeda. Pada anak lelaki sebanyak 2.400 mililiter air mineral, sedangkan anak perempuan 2.100 mililiter air mineral.
Lucy Amelia menjelaskan, angka-angka itu sekadar perhitungan kasar. Kebutuhan riil bisa bervariasi. Misalkan anak yang relatif lebih banyak bergerak dan tidak bisa diam membutuhkan lebih banyak air dibanding teman sebayanya. Begitu juga saat suhu ruangan meningkat atau sedang demam.
Jarang minum air putih bisa membuat anak dehidrasi. Dengan tubuh yang kecil, kekurangan cairan pada anak lebih besar pengaruhnya ketimbang dehidrasi pada orang dewasa. Pada anak, kekurangan air sepuluh persen saja telah tergolong dehidrasi berat.
Dokter lulusan Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, ini berbagi tips sederhana yang dia yakini ampuh membuat anak rajin minum air putih. Alih-alih bolak-balik menyuruh anak ke dispenser, orang tua cukup rajin minum air putih di depan anak dan mengajaknya minum bersama.
Lucy menambahkan, masa pandemi Covid-19 memaksa kita lebih banyak beraktivitas di rumah. Ini merupakan waktu yang tepat untuk menumbuhkan kebiasaan baik rajin minum air mineral, bagi orang tua dan anak. "Jangan malah banyak minum yang manis-manis," ujarnya.