Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Orang Tua Jangan Panik Saat Anak Demam, Waspada Ketika Alami Gejala Ini

Dokter meminta orang tua untuk tidak panik ketika anak demam, batuk pilek. Sebaiknya pahami dan waspada ketika anak mengalami gejala ini.

3 Desember 2022 | 01.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Anak RSIA Binamedika Dr. Fransisca Handy meminta orang tua untuk tidak panik ketika anak demam, batuk pilek. Menurut Francisca, hal itu menjadi salah satu ciri anak tumbuh dan berkembang dengan baik. "Anak memang sering sakit ya. Jadi sakit itu harus ditangani sebagai bagian dari tumbuh kembang balita. Semua balita itu pasti akan kena flu dan demam," kata Fransisca saat dijumpai dalam "Peluncuran Produk Baru Cessa BPOM OT– Natural Essential Oil Roll On Baby & Kids" di IMBEX BAZAAR JCC, Jakarta Jumat  2 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Francisca memprediksi, anak pada rentang usia 6 bulan hingga 6 tahun, kemungkinan bisa mengalami flu dan demam 6-8 kali setahun. "Setiap episodenya itu bisa sampai 2 minggu. Bayangin setiap sakit harus ke rumah sakit? Kasihan hati sama ginjalnya,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya mempelajari pertolongan pertama serta tanda bahaya bila anak sakit. Misalnya pertolongan yang bisa dilakukan di rumah adalah membuat anak merasa nyaman hingga cukupi cairan anak. "Jadi mama papa penting sekali untuk belajar common problems pada anak-anak. Pelajari nomor satu pertolongan pertama, yang kedua tanda bahaya,” kata Fransisca.

Ada beberapa hal yang bisa membuat anak merasa nyaman aketika merasa sakit flu dan batuk. Pertama adalah siapkan cairan untuk anak. Penting untuk anak banyak minum. "Kalau masih asi tentu asi. Kalau sudah mulai makan, boleh dikasih kuah sayur, air kelapa, air putih dan lain-lain,” katanya.

Ketika anak mengalami batuk pilek, Francisca menyarankan orang tua agar membuat saluran pernapasan anak nyaman. Misalnya dengan tidak menyalakan AC terus menerus. "Mungkin bisa dimatikan lalu dihidupkan lagi supaya udara juga tidak terlalu kering. Itu sih yang utama ya. Lalu bisa juga dinyamankan juga dengan pijatan, skin to skin,” katanya.

Apabila anak tak kunjung membaik, Fransisca menjelaskan agar orang tua bisa mengidentifikasi tanda bahaya pada anak. Jika anak demam hingga kejang, hal ini merupakan tanda bahaya sehingga anak perlu segera dibawa ke rumah sakit. “Kalau demam tanda bahayanya itu kejang. Nomor dua, kalau ada perubahan perilaku yang menandakan penurunan kesadaran. Tidur terus atau rewel sekali,” kata Fransisca.

“Lalu bila ada pendarahan entah dari hidung atau kulit. Kemudian tanda bahayanya adalah dehidrasi atau kekurangan cairan,” katanya.

Terakhir, Fransisca menjelaskan bahwa berat ringannya demam anak bukan dilihat dari tinggi rendahnya suhu. Hal yang harus diperhatikan orang tua adalah perilaku anak saat sakit.

Kemudian, demam yang tak diikuti dengan tanda bahaya juga tak harus diberikan obat berbahan kimia. Orang tua bisa menanganinya salah satunya dengan mengoleskan essential oil. “Kalau diare atau muntah itu oralit yang harus dipastikan ada di rumah. Jadi jawabannya memang bukan obat berbahan kimia kalau untuk penyakit sehari-hari pada anak,” katanya.

“Berat ringannya penyakit juga bukan dari tinggi rendahnya suhu. Ada anak yang 39 derajat tapi masih lari-lari. Ada yang 38 tapi sudah lemas, diam saja. Nah itu yang harus diperhatikan. Bukan tinggi rendah suhu tapi perilaku anaknya,” pungkas Fransisca.

Sebelumnya, Cessa resmi meluncurkan 10 produk baru natural baby essential oil roll on yang telah bersertifikat BPOM sebagai Obat Tradisional. “Produk baru kami ini hadir sebagai solusi pertolongan pertama alami bagi si kecil yang mengalami sakit gejala ringan agar tidak harus minum obat bahan kimia,” kata Brand Founder Cessa Natural Essential Oil Ajeng Komala pada kesempatan yang sama. 

“Hanya dengan mengoleskan pada bagian luar tubuh yang membutuhkan, disertai pijatan lembut, membantu membuat campuran alami ekstrak tumbuh-tumbuhannya langsung meresap ke dalam kulit dan cepat meringankan gejala gangguan kesehatan si kecil,” imbuhnya.

10 produk terbaru dari Cessa ini terdiri dari 5 varian untuk kelompok bayi usia 0 hingga 3 tahun dan anak di atas 3 tahun. Dengan 100 persen bahan alami, kelima varian baru Cessa adalah Happy Nose untuk melegakan pernapasan, Fedrop atau Fever Drop untuk menyejukkan dan meredakan demam, Lenire untuk meredakan tantrum hingga meredakan kembung dan mual, Bofit untuk menyegarkan tubuh, serta Itch Away untuk gigitan serangga atau nyamuk.

Baca: Kiat Tangani Anak saat Demam dan Batuk Pilek, Tak Selalu dengan Obat

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus