Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pengaruh Makanan Tinggi Garam pada Kerja Otak dan Jantung

Dokter sering merekomendasikan mengurangi asupan natrium karena kelebihan garam dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan. Cek efek lainnya.

8 Oktober 2022 | 13.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang sangat sadar mereka disarankan untuk mengurangi konsumsi natrium (garam) untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi. Tahukah Anda mengatur garam yang masuk ke tubuh itu juga dapat diprogram ulang oleh otak?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dokter sering merekomendasikan untuk mengurangi asupan natrium karena kelebihan garam dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan memberi tekanan berlebih pada pembuluh darah. Tubuh biasanya menyaring darah melalui ginjal, yang menghilangkan kelebihan air menggunakan proses yang dikenal sebagai osmosis. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, proses ini membutuhkan keseimbangan mineral (natrium dan juga kalium) dan mengonsumsi natrium terlalu banyak dapat membuat sistem keluar dari kemampuan ginjal untuk memfilter dan membuang kelebihan cairan pada tubuh.

Seiring waktu berjalan, kelebihan cairan yang mengalir melalui pembuluh darah dapat merusak lapisan arteri. Tekanan tersebut dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang akhirnya dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke atau melemahnya kerja jantung dengan kemungkinan terbesar dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah.

Semua penjelasan biologi memang sangat rumit. Tetapi pesan sederhananya adalah sebaiknya batasi asupan garam harian. Sebagian besar orang mengonsumsi kurang dari 2.400 mg sodium per hari. Namun, banyak orang dewasa yang bisa mengonsumsi 6.000 mg sodium per hari karena selain garam yang digunakan sebagai penyedap di atas meja, masyarakat semakin bergantung pada makanan olahan dan siap saji. Berikut beberapa tips cepat bagaimana mengurangi asupan garam harian.

-Pilih makanan alami dan sehat seperti buah-buahan, sayuran, daging tanpa lemak, dan biji-bijian lebih sering. 

-Belilah makanan segar dan beku daripada bahan makanan kaleng atau kotak. 

-Hindari olahan daging mentah dan asin seperti bacon, sosis, dan hot dog. 

-Hindari camilan asin seperti keripik kentang. Kacang termasuk makanan sehat tetapi akan lebih baik pilih camilan alami dan yang tidak asin.

-Sebaiknya tidak menambahkan garam saat memasak dan lebih baik menggunakan rempah-rempah sebagai pengganti untuk rasanya.

TUNISIESOIR | NADIA RAICHAN FITRIANUR

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus