Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Pengaruh Posisi Tidur dan Mimpi

Penelitian menyebutkan ada kaitan antara posisi tidur dengan mimpi yang mungkin Anda alami.

21 Juli 2021 | 15.36 WIB

Ilustrasi pria bermimpi tentang wanita. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi pria bermimpi tentang wanita. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Cara atau posisi tidur dapat memiliki hubungan yang aneh dengan mimpi. Tidak hanya ada hubungan aneh dan luar biasa antara mimpi menakutkan dan meletakkan tangan di dada saat tidur, yang mengejutkan ini adalah salah satu fenomena tidur paling umum yang cenderung dialami orang. Tapi mengapa ini terjadi?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ini adalah fakta yang diketahui bahwa mimpi, dan pada dasarnya kualitas tidur kita, dipengaruhi oleh banyak faktor yang berbeda, termasuk stres dan kecemasan. Bisa juga terjadi mimpi atau mimpi buruk dipengaruhi oleh kehidupan nyata dan bisa muncul dalam sejumlah mimpi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menariknya, meskipun bermimpi berkali-kali, kita akhirnya mengingat hanya satu atau dua jika beruntung. Ada juga kemungkinan teori yang menunjukkan mimpi yang kita visualisasikan terkait dengan cara kita memandang sesuatu secara emosional.

Bermimpi buruk dapat sangat dipengaruhi oleh cara otak memproses berbagai emosi, rangsangan, ingatan, atau informasi yang baru saja diterima dan dengan demikian, dengan cara tertentu, apa yang dilihat atau apa yang dilakukan sebelum tidur bisa sangat berdampak.

Dengan cara yang sama, ada kemungkinan hubungan antara mengapa kita mengalami mimpi buruk dan tidur dengan cara tertentu. Menurut beberapa orang, meletakkan tangan di dada dapat menyebabkan beberapa tingkat stres pada tubuh, yang biasanya tidak biasa. Ingat, saat tidur, tubuh juga tidur secara harfiah.

Ada fungsi pendukung minimal yang dilakukan, yang berarti jantung, paru-paru, dan otak bekerja pada tingkat relaksasi maksimal. Oleh karena itu, bahkan pemicu yang mengejutkan mungkin dapat mengganggu dan meningkatkan detak jantung.

Dari keadaan relaksasi yang tenang, tubuh mencoba untuk membiasakan diri dengan beban ekstra yang dipaksakan dengan menempatkan telapak tangan dalam keadaan relaksasi. Rangsangan ini dengan cepat diinterpretasikan oleh otak sehingga cenderung menimbulkan ketidakseimbangan emosi.

Teori lain yang mungkin muncul adalah dengan menginduksi stres, aliran oksigen ke bagian otak yang menyimpan ingatan dan mempengaruhi fungsi bawah sadar terganggu. Ini pada gilirannya menandai alarm panik dan otak mencoba mengingatkan kita melalui citra negatif atau mimpi buruk.

Mimpi juga kemungkinan besar terjadi selama siklus tidur REM, yaitu saat otak paling aktif. Oleh karena itu, keadaan saat ini, atau cara tertentu Anda tidur, dapat secara dramatis mempengaruhi visual mimpi. Lebih dari itu, ingatlah apa yang dilalui dalam sehari atau rasakan, atau pikiran, juga mungkin berdampak pada alam bawah sadar dan dapat mempengaruhi mimpi.

Dapatkah mengubah posisi tidur membantu?
Ada beberapa penelitian yang menunjukkan mengubah posisi tidur mungkin memiliki dampak konsekuensial pada mimpi. Menurut para ahli, posisi tidur yang berbeda dapat membuat beberapa tekanan pada bagian tubuh yang berbeda dan menimbulkan perasaan yang muncul dalam mimpi.

Meskipun mungkin saja mimpi sedikit berubah, itu mungkin tidak selalu disarankan untuk kesehatan yang lebih baik. Beberapa posisi, seperti tidur tengkurap bisa menjadi buruk serta pro dan kontra serupa ada pada setiap posisi tidur lain. Oleh karena itu, yang terbaik adalah tetap pada posisi tidur yang membuat rileks dan mendukung struktur alami dan kesehatan tulang belakang.

Cara tidur lebih nyenyak setiap hari atau malam
Meskipun mungkin tidak ada satu posisi tidur yang menjamin Anda mendapatkan mimpi termanis atau meniadakan mimpi buruk, ada beberapa cara Anda dapat benar-benar menenangkan tubuh dan mendapatkan tidur yang nyenyak.

-Hindari gangguan, penggunaan gawai ekstrem 30 menit-1 jam sebelum tidur.

-Jangan terlibat dalam rangsangan visual yang mengaktifkan otak untuk tetap terjaga, misalnya menghindari film horor atau investigasi.

-Sedikit relaksasi, berjalan jauh. Minumlah minuman yang menenangkan, regangkan otot sedikit sebelum tidur.

-Hindari alkohol, rokok, atau makanan berat sebelum tidur. Dengan segala cara, jaga jarak antara makan malam dan waktu tidur.

-Tidur dalam posisi alami yang tidak menghalangi saluran udara atau membuat merasa tidak nyaman atau stres.

-Bekerja untuk mengurangi tingkat stres dan meditasi, jika membantu.

-Menjaga kebersihan tempat tidur dan lingkungan tetap nyaman.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus