Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pengobatan Nonmedis buat Hipertensi yang Bisa Dicoba

Tak harus dengan obat-obatan medis, hipertensi juga bisa dikendalikan dengan cara-cara nonmedis berikut.

2 Juli 2021 | 11.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi atau tekanan darah tinggi disebabkan terlalu banyak kekuatan yang membawa darah ke jantung. Ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan oleh penderita hipertensi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari Medicalnewstoday.com, American College of Cardiology (ACC) mengungkapkan orang harus mulai pengobatan hipertensi yang melibatkan perubahan gaya hidup ketika tekanan darah mencapai 130/80 mmHg. Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, pembuluh darah, dan organ lain dari waktu ke waktu. Hal ini juga berpotensi menyebabkan serangan jantung, stroke, gagal jantung, atau penyakit ginjal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut tips pengobatan bagi penderita hipertensi yang bisa dilakukan agar tetap sehat, mulai dari obat-obatan, penyesuaian gaya hidup, hingga pengobatan alternatif.

Obat-obatan
Ada berbagai obat tekanan darah yang memiliki efek yang berbeda-beda pada tubuh penderita. Dokter mendefinisikan hipertensi resisten sebagai tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg setelah pengobatan dengan tiga obat atau lebih.

Penyesuaian gaya hidup
-Makan makanan yang bergizi, termasuk makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Orang juga dapat mengonsumsi makanan yang mengandung banyak kalium dan protein tetapi rendah lemak jenuh dan garam.

-Lakukan aktivitas fisik dengan waktu 150-300 menit untuk olahraga sedang, 75-150 menit untuk olahraga berat, atau lakukan aktivitas kombinasi olahraga sedang dan berat per minggu.

-Untuk yang memiliki berat badan sedang, makan makanan sehat dan berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan. Salah satu rekomendasinya dengan melakukan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) yang membatasi konsumsi daging merah, garam, dan gula tambahan.

-Berhentilah merokok karena akan meningkatkan tekanan darah dan risiko serangan jantung dan stroke.

- Tidur cukup, orang yang kurang tidur sangat berisiko mengalami hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.

-Batasi alkohol karena dapat meningkatkan tekanan darah. Laki-laki disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari dua gelas alkohol per hari sedangkan perempuan tak lebih dari satu gelas per hari.

Pengobatan alternatif
-Tai Chi
Tai Chi merupakan latihan yang menggabungkan pernapasan diafragma dalam dengan gerakan tubuh yang anggun. Sebuah studi 2013 meninjau 18 uji klinis yang meneliti efek pada hipertensi. Para peneliti menemukan bukti aktivitas ini dapat membantu mengendalikan tekanan darah tinggi.

-Meditasi
Meditasi melibatkan fokus seseorang pada pikiran atau objek tertentu. Sebuah tinjauan 2019 mengevaluasi efek meditasi pada risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Penelitian menemukan manfaat potensial walaupun belum dapat menarik kesimpulan yang pasti.

-Yoga
Yoga melibatkan posisi dan gerakan yang lambat dan lembut. Ulasan di 2014 ada lebih dari 120 penelitian menilai manfaat yoga pada hipertensi pada 6.693 peserta. Sebagian besar penelitian melaporkan yoga dapat mengurangi hipertensi dan menyarankan sebagai terapi.

-Qigong
Qigong merupakan latihan yang melibatkan koordinasi pola pernapasan dengan meditasi dan gerakan yang berirama. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 2.349 orang dengan hipertensi hasilnya terapi ini efektif.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus