Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua perlu memperhatikan kebutuhan tidur anak-anak di masa pandemi COVID-19. Jangan sampai mereka kurang tidur gara-gara bermain gawai tanpa batas. Demikian kata psikolog dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Dwi Susilowati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Banyak orang tua kerepotan menghadapi anak-anaknya karena penggunaan gadget sehingga berkurang jam tidur. Hal ini menjadi tantangan bagi orang tua," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menyampaikan hal tersebut dalam diskusi "Nglaras Mbahas#Masa Depan Lebih Tangguh, Menjawab Kebutuhan Pendidikan Disabilitas di Masa Pandemi" yang diselenggarakan Yayasan Akatara Jurnalis Sahabat Anak bersama UNICEF di Nalendro Cafe Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, 11 Desember 2021.
Di satu sisi, anak-anak bisa dipercaya diberi telepon seluler. Tetapi, bagaimana orang tua meyakinkan anak-anak bisa menjaga aturan di rumah bahwa jam tidur sebelum pukul 22.00 atau 23.00.
"Banyak orang tua melaporkan kesulitan untuk menerapkan aturan di rumah tentang penggunaan telepon seluler sehingga butuh kebijakan," ujarnya.
Dwi menuturkan di satu sisi remaja ingin diberi kepercayaan, kemandirian. Tetapi, anak-anak, termasuk penyandang disabilitas, juga perlu menyadari ada juga kewajiban untuk kebutuhan tidur.
Menurutnya, menjadi tantangan orang tua karena merasa anak banyak aktivitas di rumah, tidak banyak menguras energi, sehingga kecukupan makan minum juga berkurang. Padahal anak-anak atau remaja pada masa pertumbuhan sehingga dapat terdampak jika kurang terpenuhi asupan makanan.
Baca juga: 7 Cara Agar Gampang Tidur di Malam Hari