Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 2020 adalah awal dekade baru yang dipersepsikan sebagai permulaan untuk menghadirkan kembali eksistensi manusia yang selama ini tenggelam dalam kesibukan dan dunia digital. Manusia modern seolah hidup berkejaran dalam segala tuntutan, waktu, tekanan, aktivitas, dan lain sebagainya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saking banyaknya yang dikejar, manusia menjadi putus hubungan dengan diri sendiri dan lupa akan makna hidup. Sadar akan hal tersebut, tidak sedikit yang kemudian merasa perlu menghadirkan kembali kebaikan yang selama ini mungkin sempat terlewatkan, bercengkrama bersama keluarga, serta menemukan rasa nyaman dan tenang bersama yang tersayang, mengembalikan kembali sisi-sisi kemanusian dan makna dalam kehidupan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Momen pergantian tahun ini dapat menjadi panggilan untuk jeda sejenak, bukan berarti berhenti total tetapi rehat sejenak untuk merenungkan apa yang penting dan berharga sehingga bisa diletakkan sebagai fokus ,” ujar Reza Gunawan, seorang praktisi kesehatan holistik yang juga pendiri The Nature Holistic Healing.
Untuk merefleksikan dan menemukan kembali diri seutuhnya, seseorang bisa menggunakan terapi warna. Menurut Reza, warna bukan hanya sekedar apa yang ditangkap oleh mata. Lebih dari itu, warna merupakan bagian dari tubuh sehingga efek yang dihadirkan bisa begitu dalam.
Berdasarkan ilmu yoga dan penyembuhan India, terdapat tujuh cakra dari tulang ekor hingga puncak kepala yang mewakiliki tujuh warna dan berhubungan dengan tujuh kelenjar utama di dalam tubuh serta tujuh tema psikologis dalam hubungan manusia.
“Warna adalah bagian dari diri kita yang memiliki efek sangat mendalam dan bisa menciptakan efek terapi jika benar-benar menggunakannya dengan niat dan kesadaran serta support eksternal seperti simetri ruang, aroma, dan lainnya,” ujarnya.
Dari ketujuh unsur warna tersebut, menurutnya yang paling memberikan efek menenangkan dan meneduhkan adalah hijau dan biru, meskipun tidak semua orang memiliki intensitas yang sama karena efek yang didapatkan sangat subjektif dan bergantung pada niat, kesadaran, dan lingkungan.