Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pola makan pescatarian tak mengonsumsi daging. Tapi, masih mengonsumsi makanan laut dengan sayuran, buah, kacang, telur, susu, dan biji-bijian, dilansir Bajaj Finserv Health. Sebagian besar orang yang menerapkan diet ini menambahkan ikan dan kerang dalam menu makanan vegetarian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Makanan laut yang mengandung asam lemak omega-3, seperti salmon, sarden, dan makerel. Diet pescatarian membantu orang dengan riwayat tekanan darah rendah, menurunkan risiko irama jantung abnormal.
Apa itu pola makan pescatarian?
Mengutip Verywell Fit, pescatarian seperti namanya pesce dalam bahasa Italia berarti mengutamakan ikan dalam pola makan nabati. Tidak ada pedoman ketat untuk menjalankan pola makan inii. Tak ada pula aturan seberapa banyak sayur atau ikan yang dikonsumsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahli gizi Chrissy Carroll mengatakan, orang yang menerapkan pola makan pescatarian mempertimbangkan diet vegetarian, tapi juga ikan untuk menyesuaikan diri dengan makanan nabati.
Diet pescatarian pola makan konsumsi ikan atau makanan laut dalam menu vegetarian. Beberapa orang memilih untuk menambahkan ikan dalam pola makan vegetarian untuk mendapat manfaat kesehatan dari pola makan nabati plus yang bermanfaat untuk jantung.
Mengutip Healthline, istilah pescatarian muncul mula tahun 1990-an kombinasi dari kata Italia untuk ikan dan vegetarian. Diet ini sering digambarkan tergolong dalam spektrum vegetarianisme. Merujuk definisi itu pescatarian, orang yang memilih untuk makan vegetarian, tapi juga makan ikan dan sari laut lainnya. Banyak pescatarian juga minum susu dan makan telur. Sama seperti vegetarian yang bisa sangat bervariasi, begitu juga diet pescatarian.
Manfaat diet pescatarian
Omega-3 juga bermanfaat mengurangi risiko peradangan. Adapun makanan nabati mengandung senyawa antiinflamasi dan antioksidan seperti flavonoid. Senyawa ini menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik, termasuk tekanan darah tinggi, resistansi insulin, hingga masalah berlebihan berat badan.
Mengutip Medical News Today, diet pescatarian agaknya cenderung mahal dan sulit mempertahankan konsumsi menu tersebut. Tantangan menjaga konsumsi menu makanan ini juga berkaitan lingkungan, sumber pangan dari laut, seperti kandungan logam berat dan polutan yang terpapar di ikan. Sebab, ikan atau sumber makanan laut lainnya rentan terkontaminasi polutan di habitatnya karena pencemaran lingkungan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.