Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Redakan Gejala Asma dengan 8 Kiat Berikut

Jika belum berat, redakan gejala asma dengan delapan cara alami berikut.

17 Oktober 2022 | 20.10 WIB

Ilustrasi serangan asma. shutterstock
Perbesar
Ilustrasi serangan asma. shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Asma disebut mempengaruhi hampir 300 juta orang di dunia tanpa mengenal usia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), asma sangat rentan dan paling umum diidap anak-anak. Tingkat dampaknya meningkat sebesar 50 persen setiap dasawarsa.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika didiagnosis terkena asma dengan gejala rendah atau parahasma, Anda dapat mencoba melakukan pengobatan alami di rumah. Dengan pengobatan yang sederhana, Anda dapat meringankan kondisi parahasma dan membuat napas sedikit lega. Berikut caranya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Uap wajah  
Salah satu cara pengobatan alami di rumah secara sederhana menguapi wajah. Penguapan wajah disarankan dilakukan setiap hari. Dalam pelaksanaannya, Anda cukup merebus air menggunakan panci, setelah hangat dapat secara langsung menghirup uap air atau menggunakan bantuan handuk. Cara ini diyakini lampu membersihkan saluran hidung dan meningkatkan ritme pernapasan. Selain itu, cara ini juga dapat membantu meningkatkan aliran darah di tubuh dan mencegah masalah pernapasan lebih lanjut. 

Latihan pernapasan Buteyko 
Ini sebuah teknik pernapasan terkontrol yang dapat membantu mengurangi gejala asma dan meningkatkan fungsi paru-paru. Hal ini ditemukan oleh dokter dari Ukraina, Konstantin Buteyko. Metode pernapasan ini telah terbukti secara ilmiah dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan membuka saluran udara pada tubuh. Metode ini dilakukan untuk mengurangi frekuensi bernapas dengan memadukan peningkatan kerja otot pada perut dan merelaksasi otot-otot bantu napas. Teknik ini dapat mengurangi tingkat kesulitan dalam bernapas serta mampu meningkatkan kerja diafragma. Dengan begitu, jumlah udara yang terperangkap di dalam paru-paru dapat berkurang. 

Menghilangkan faktor penyebab timbulnya gejala  
Setiap penderita memiliki penyebab timbulnya gejala asma yang berbeda. Misalnya, sebagian besar memiliki gejala yang disebabkan oleh partikel debu, kebiasan merokok, atau bahkan dari aroma maupun bulu hewan peliharaan. Jika telah mengetahui faktor penyebab timbulnya gejala asma, segeralah hilangkan kebiasaan itu dari hidup. 

Yoga 
Sebuah hasil studi menunjukkan berlatih yoga setiap hari bisa sangat efektif mengurangi gejala asma. Jadi, jika ingin mencegah asma dan menjalani hidup sehat, mulailah berlatih yoga setiap pagi setelah bangun tidur. Anda dapat mencoba melakukan gerakan dari posisi yoga yang mudah. 

Jaga pola makan dan terapkan gaya hidup sehat 
Meskipun tidak ada menu diet atau gaya hidup khusus untuk mengobati asma, ada beberapa hal yang dapat diterapkan dengan mudah untuk mencegah gejala. Sebagai contoh, jika perokok, hentikan kebiasaan itu sekarang juga. Kemudian, Anda juga tidak boleh begadang. Jangan mengacaukan jadwal tidur karena dapat sangat berbahaya bagi kondisi. Mulailah mengatur pola makan dengan banyak makan buah dan sayuran untuk mendapatkan vitamin dan antioksidan tambahan.  

Pijat 
Pijat bisa menjadi pengobatan yang ampuh bagi penderita asma, khususnya anak-anak dan remaja. Sebuah meta-analisis mendalam berbasis data yang diterbitkan pada 2017 menunjukkan pijatan dapat secara drastis meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi gejala asma.  

Tingkatkan asupan magnesium 
Magnesium merupakan mineral penting yang dapat membantu mengendurkan otot-otot saluran pernapasan dan mengurangi gejala asma. Sebuah penelitian menunjukkan kadar magnesium yang rendah dapat menyebabkan saluran udara lebih sensitif dan berdampak pada kinerja paru-paru. 

Konsumsi kafein 
Kafein merupakan cara alami yang bagus untuk membantu mengurangi gejala asma. Kafein mengandung sifat yang mirip dengan teofilin, obat yang digunakan untuk berbagai masalah yang disebabkan asma, seperti sesak napas, mengi, dan sesak dada.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus