Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Sebabkan 6 Turis Tewas di Laos, Apa Itu Metanol dan Dampaknya bagi Tubuh?

Enam orang turis asing tewas di Laos akibat keracunan metanol yang terdapat dalam miras yang ditenggak. Berikut alasan jenis alkohol itu berbahaya.

27 November 2024 | 22.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi keracunan makanan. Freepik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Laos adalah tujuan yang diimpikan banyak wisatawan backpacker Inggris. Namun belakangan negara di Asia Tenggara itu bagaikan neraka setelah terjadi kasus keracunan massal metanol di kota tujuan wisata Vang Vieng, yang terkenal dengan latar sungainya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Konon, banyak turis yang ingin menikmati kehidupan malam yang murah meriah di Laos, selain menikmati budaya dan kuliner. Namun semua itu jadi mimpi buruk setelah enam orang tewas dan 10 lagi dirawat di rumah sakit, termasuk lima warga Inggris, dua di antaranya dalam kondisi kritis. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kedua pasien kritis itu pun akhirnya meninggal dunia, yakni Brit Simone White, 28 tahun, meninggal pada Kamis petang, 21 November 2024, serta remaja Australia, Holly Bowles, 19 tahun, yang wafat sehari kemudian.

"Ada banyak kematian dan kasus sakit serius yang disebabkan minuman beralkohol mengandung metanol. Anda harus waspada jika ditawarkan, terutama jika gratis. Jika label, aroma, atau rasanya terasa aneh, jangan diminum," begitu peringatan biro urusan luar negeri Inggris (FCDO) kepada para warganya.

Metanol sudah terbukti sangat beracun buat manusia dengan bukti tewasnya banyak turis di Vang Vieng. Hanya dalam jumlah kecil, cairan ini sudah bisa menyebabkan kerusakan pada tubuh dan kematian. Contohnya, 30 ml (dua sendok makan) bisa menewaskan seorang anak dan 60-240 ml (3-14 sendok makan) menyebabkan kematian orang dewasa.

Apa itu metanol dan bahayanya bagi tubuh
Metanol adalah sejenis alkohol, seperti etanol yang biasa terkadung dalam minuman keras. Keduanya mirip, sama-sama tak berwarna, baunya sama, dan juga sangat mudah terbakar. Hanya saja metanol lebih berbahaya karena struktur kimianya. Metanol punya satu atom karbon dan etanol dua, dan itulah yang membedakan efeknya pada tubuh.

"Metanol terutama berbahaya untuk manusia karena tubuh kita memetabolisasinya menjadi formaldehida dan asam format, yang sangat beracun. Saya sudah menyaksikan banyak betapa cepatnya metanol menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat dan bahkan hanya dalam jumlah kecil bisa menyebabkan kebutaan, gagal organ, bahkan kematian," papar pakar kesehatan di Help & Advice, Dr Lawrence Cunningham, kepada Daily Star.

"Tak seperti etanol, jenis alkohol yang aman diminum, metanol adalah racun yang tak boleh ada dalam minuman," tambahnya. Menurutnya, metanol biasa digunakan pada produk pembersih rumah tangga, cairan pembersih kaca mobil, dan bahan bakar untuk memasak.

Efek keracunan metanol bisa berbeda pada masing-masing orang dan jumlah yang dikonsumsi. Gejala biasanya baru terasa 12-24 jam setelah diminum, tapi Anda bisa tak merasakan gejala apapun sampai 72 jam setelah meminumnya.

"Gejala keracunan metanol bisa sangat berbahaya. Biasanya, Anda akan merasa pusing, sakit kepala, mual, yang sangat mirip dengan gejala mabuk. Akan tetapi, setelah racun menyebar, gejala yang lebih parah bisa terjadi, seperti penglihatan buram atau bahkan kebutaan total, sulit bernapas, dan linglung. Pada kasus yang lebih parah bisa menyebabkan pingsan, koma, bahkan kematian," papar Lawrence, seraya menyarankan untuk segera mencari pertolongan medis bila Anda merasa telah keracunan metanol.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus