Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Siswa Kelas 2 SMA Ini Temukan Alat Deteksi Diabetes Tanpa Darah

Seorang remaja Indonesia kembali menemukan sesuatu yang diharapkan berguna di bidang kesehatan, yakni detektor diabetes tanpa ambil darah.

26 Agustus 2019 | 20.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Celestine Wenardy. instagram.com/celestinewenardy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah beberapa waktu lalu viral obat kanker dari akar bajakah oleh tiga siswa di Kalimantan Tengah, kini penemuan terbaru yang tak kalah membanggakan kembali terdengar. seorang siswi kelas 2 SMA bernama Celestine Wenardy asal Jakarta pun diketahui menciptakan alat yang bisa mendeteksi diabetes tanpa rasa sakit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbentuk kotak yang memanfaatkan cahaya dan panas, alat tersebut dipercaya ampuh untuk mengecek kadar glukosa pada tubuh secara akurat. Dalam hal ini, pasien hanya diminta untuk meletakan jari pada alat tersebut selama sepuluh detik dan hasilnya akan langsung muncul. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Celestine lantas mengatakan bahwa penemuan ini ditujukan karena diabetes adalah penyakit yang sulit dideteksi dan membutuhkan darah dalam pengecekannya.

Celestine Wenardy, pelajar 16 tahun asal Indonesia, menjadi 1 dari 5 penerima penghargaan di ajang internasional Google Science Fair 2019. Kredit: Istimewa

“Sekitar 10 juta orang menderita diabetes tapi 70 persennya tidak terdiagnosa dari awal sehingga saya mau membantu dengan alat buatan tanpa harus tes darah dan merasa sakit,” katanya di Kantor Kementerian Kesehatan RI pada Senin, 26 Agustus 2019.

Dipresentasikan dalam ajang Google Science Fair 2019 untuk pertama kalinya, Celestine pun tak menyangka bisa masuk 20 besar dan memenangkan penghargaan Virgin Galactic.

“Saya berhasil mengalahkan ribuan peserta dan menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang presentasi di Google Headquarter,” katanya.

Meski demikian, penelitian lebih lanjut akan dilakukannya. Pihak kementerian kesehatan lantas mengatakan akan membantu mewujudkan hal tersebut.

“Kemenkes bersedia membantu saya karena masih butuh banyak penelitian lebih lanjut. Dan saya juga ingin barangnya di ukuran yang kecil agar mudah dibawa dan digunakan ke mana-mana. Tentunya tujuannya untuk membantu orang banyak,” jelas Celestine.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus