Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal pada Kamis, 14 Januari 2021 di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Syekh Ali Jaber dimakamkan di kompleks pemakaman Pesantren Daarul Quran milik pendakwah Yusuf Mansur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selepas kepergian Syekh Ali Jaber, masyarakat kembali memutar ceramah dan tilawah atau pembacaan Al-Quran olehnya. Salah satu ceramah yang viral adalah saat Syekh Ali Jaber menceritakan bagaimana dia mengikuti sidang virtual perdana, perkara penusukannya oleh seorang pemuda bernama Alfin Andrian di Lampung, pada September 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika sidang berlangsung, Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa Alfin meminta maaf kepadanya. "Sudah selesai kalau soal minta maaf. Sudah lebih dulu saya berikan maaf," kata Syekh Ali Jaber. "Saya maafkan dunia akhirat."
Syekh Ali Jaber tak berpikir untuk membalas tindakan Alfin yang telah menusuknya. "Apa yang saya dapat kalau saya balas? Keuntungan buat saya apa? Enggak ada. Terbeban pikiran, hati, bisa naik darah, lama-kelamaan kencing manis. Enggak ada gunanya," katanya. Syekh Ali Jaber hanya berpesan agar Alfin menjaga salat, menjadi anak yang berguna bagi orang tua, keluarga, dan Indonesia.
Syekh Ali Jaber kemudian menyisipkan nasihat di dalam ceramahnya. Menurut dia, ada empat tingkatan bagi orang yang merasa tersakiti. "Islam mengajarkan empat pilihan bagi orang yang tersakiti," kata dia.
Baca juga:
Selain Jaga Salat, Ini Pesan Utama Syekh Ali Jaber Kepada Putra Sulung
Pilihan pertama adalah sabar. "Ini batas awal atau kemampuan tahap pertama," katanya. Ada yang lebih tinggi, atau yang kedua adalah ikhlas menghadapinya. Ada lagi yang lebih mulia, ucap Syekh Ali Jaber, atau yang ketiga, yakni memaafkan.
"Masih ada lagi yang lebih mulia, berkenan berbuat bak terhadap orang yang menyakiti (keempat)," kata Syekh Ali Jaber. "Ini empat tahap dan tidak semua orang bisa. Kalau tidak bisa semuanya, minimal satu: sabar."
Syekh Ali Jaber mengatakan ada orang yang mampu sabar, tak mau balas dendam, tapi belum bisa ikhlas. "Ini manusiawi. Wajar," ucapnya. Ada juga orang yang mampu sabar dan ikhlas, tapi belum mampu memaafkan. Misalkan bertemu di satu tempat dengan orang yang dianggap pernah menyakiti, langsung menghindar.
Syekh Ali Jaber melanjutkan, Islam tidak memaksa umatnya untuk melakukan keempatnya, melainkan memberikan pilihan. "Kalau Anda mampu menjalankan empat hal ini, maka Anda termasuk orang yang berbuat baik. Dan Allah mencintai orang yang berbuat baik."