Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tak kalah Bergizi dari Ikan Bandeng, Ini 5 Fakta Tentang Ikan Kurisi yang Kaya Protein

Imlek identik dengan hidangan berbahan ikan. Selain ikan bandeng, ikan kurisi bisa jadi pilihan karena tak kalah lezat dan bergizi.

9 Februari 2024 | 16.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penjual menunjukan ikan bandeng musiman menunggu pembeli jelang Hari Raya Imlek di Rawa Belong, Jakarta, 18 Jakarta 2023. Penjual bandeng musiman ini menjual daganganya jelang perayaan Imlek yang dijual dengan harga mulai dari Rp. 50.000 hingga Rp. 90.000 per kilonya. TEMPO/Fajar Januarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Imlek identik dengan hidangan ikan bandeng. Di samping berbagai makna dan filosofi sajian itu saat Imlek, bandeng mengandung nutrisi tinggi yang menyehatkan tubuh. Berdasaran berbagai hasil penelitian, bandeng bermanfaat untuk tulang, memperbaiki jaringan otot hingga otak.

Bandeng dikenal sebagai ikan demersal atau atau ikan yang biasa hidup di dasar laut yang tidak terlalu dalam dengan dasar pasir atau lumpur. Ada banyak ikan demersal. Selain bandeng, ada juga ikan kurisi yang hidup berkelompok. Ikan itu juga tak kalah bergizi dari bandeng.   

Ikan kurisi memiliki kaya akan vitamin dan sangat sehat untuk pertumbuhan tubuh. Kandungan protein di dalam kandungan ikan kurisi sangat tinggi dan berlemak rendah. Terlebih lagi ikan kurisi bernilai ekonomis dalam perikanan Indonesia sehingga mudah dijangkau di pasar-pasar.

Seperti yang dikutip dari penelitian yang dilakukan Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) karya Catherine Maria Margareta, ikan kurisi (Nemipterus nematophorus) Tidak hanya tinggi akan protein, ikan kurisi juga memiliki keunggulan lain yaitu rendah akan lemak. Kandungan proteinnya  sebesar 15-20 persen dan kandungan lemak dibawah 5 persen. 

Komposisi kimia dari ikan kurisi berdasarkan penelitian Sedayu (2004) yaitu kadar air sebesar 79,55 persen, kadar abu sebesar 0,97persen, kadar protein sebesar 16,85 persen, dan kadar lemak sebesar 2,2 persen.

Bentuk badan ikan kurisi memiliki ciri-ciri agak bulat dan memanjang, tertutup sisik yang mudah tanggal dan lepas. Bagian kepala dan punggungnya berwarna kemerahan dan terdapat cambuk berwarna kuning pada sirip ekornya. Sementara bagian perut badan ikan kurisi berwarna putih kecoklatan. Pada umumnya, ukuran ikan kurisi sebesar 11-18 cm dan dapat mencapai panjang 25 cm. 

Dilansir dari berbagai sumber, inilah 5 fakta menarik ikan kurisi: 

1. Ikan kurisi tidak memiliki seksual sekunder

Seperti yang dilansir dari penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor IPB, ikan kurisi tidak mempunyai ciri seksual sekunder yang dapat membedakan antara ikan jantan dan betina. Perbedaan antara jantan dan betina dapat dilihat setelah ikan dibedah. 

2. Ukuran jenis betina lebih kecil daripada ikan jantan 

Menurut beberapa penelitian ditemukan ukuran maksimum ikan kurisi betina lebih kecil daripada ikan jantan. Pendapat lain menyebutkan sedikitnya jumlah ikan kurisi betina berukuran besar yang tertangkap, hal ini diperkirakan adanya migrasi ikan kurisi Selat Sunda untuk memijah. Perairan bagian barat Pulau Jawa diperkirakan tempat pemijahan ikan kurisi, yang mana tempat tersebut merupakan tempat penangkapan utama.

3. Hidup bergerombol

Ikan kurisi merupakan salah satu ikan yang membentuk gerombolan dan hidup pada daerah perairan pantai dengan dasaran lunak seperti pasir dengan sedikit lumpur. Ikan kurisi hidup di dasar, karang-karang, dasar lumpur atau lumpur pasir pada kedalaman 10-50 m. Ikan ini memakan udang, kepiting, ikan kecil, gastropoda, cephalopoda, bintang laut, dan polychaeta sehingga ikan ini bersifat karnivora. 

4. Kandungan gizi ikan kurisi berprotein tinggi dan rendah lemak.

Ikan kurisi tergolong jenis ikan yang berprotein tinggi dan rendah lemak. Ikan yang tergolong berlemak rendah dan berprotein tinggi memiliki kandungan protein 15-20 persen dan kandungan lemaknya kurang dari 5 persen. Bahkan jika dibandingkan dengan ikan kakap merah dan ikan kerapu, ikan kurisi memiliki kandungan protein yang lebih tinggi. Dengan kandungan protein yang tinggi pada ikan kurisi maka dapat diketahui bahwa untuk memenuhi kebutuhan protein pada masyarakat tidak harus dengan mengkonsumsi ikan dengan harga yang terbilang tinggi.

5. Mudah membusuk sehingga harus diolah dengan baik 

Hasil tangkapan ikan kurisi sangat berlimpah dan hampir tidak mengenal musim tetapi ikan Kurisi adalah ikan laut yang mudah busuk sehingga diperlukan pengolahan lebih lanjut. Pengolahan merupakan salah satu cara untuk mempertahankan ikan dari proses pembusukan, sehingga mampu disimpan lama sampai tiba waktunya untuk dijadikan sebagai bahan konsumsi. Mutu ikan kurisi dapat terus dipertahankan jika ikan tersebut dilakukan penanganan dengan hati-hat, bersih, disimpan dalam ruangan dengan suhu yang dingin, dan cepat. 

Pilihan Editor: Resep Pindang Bandeng untuk Perayaan Imlek

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus