Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lada hitam digunakan sebagai bumbu pada banyak masakan dengan rasa pedas yang khas. Adakah manfaat kesehatan bumbu masakan ini atau haruskah membatasi penggunaannya seperti garam?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pakar pun memberi jawaban terkait hal itu. Lada hitam mengandung zat sejenis antioksidan dengan banyak manfaat. "Antioksidan berfungsi untuk melawan radikal bebas yang bisa menambah risiko penyakit peradangan seperti penyakit jantung, kanker, gangguan autoimun yang berdampak pada sistem imun kita," jelas Emily Feivor, pakar diet di Long Island Jewish Forest Hills di Queens, New York, kepada USA Today.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Antioksidan pada lada hitam disebut piperin. Namun, penelitian mengenai khasiat lada hitam untuk pengobatan atau mencegah perkembangan penyakit masih kurang.
Tak ada batasan khusus
Namun, lada hitam baik untuk membantu mencegah atau pengobatan penyakit jika menggunakannya untuk melengkapi rempah atau bumbu lain. Misalnya kelebihan asupan garam bisa memicu tekanan darah tinggi. Penderita hipertensi pun diminta untuk membatasi asupan sodium untuk mencegah komplikasi kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
Tentu saja hal itu tak mudah karena makanan pasti tidak enak tanpa garam. Di sinilah peran lada hitam, memberi rasa pada makanan yang dikurangi garamnya. Lada hitam memberi rasa pada makanan tanpa risiko kesehatan.
Lalu, berapa banyak asupan lada hitam yang dianjurkan sehari? Tak ada panduan khusus seberapa banyak konsumsi lada hitam per hari. Kebanyakan pakar mengatakan kita bebas mengonsumsinya sesuai keinginan meskipun terlalu banyak bisa menyebabkan efek seperti heartburn. Lebih baik dengarkan suara hati, seberapa banyak tubuh bisa menoleransi konsumsinya.
Pilihan Editor: Manfaat Lada Hitam yang Perlu Anda Tahu