Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tekan Penyakit Diabetes Melitus, Ini Langkah Agar Kadar Gula Terkontrol

Pentingnya edukasi terhadap masyarakat terkait penyakit diabetes sehingga mudah dalam penanganannya.

16 Juni 2024 | 12.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi diabetes. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Departemen Klinik Ilmu Penyakit Dalam FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Tri Juli Edi Tarigan, menekankan pentingnya edukasi terhadap masyarakat terkait penyakit diabetes sehingga mudah dalam penanganannya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Edukasi dulu untuk pemahaman masyarakat, jadi tidak melulu obat sebenarnya. Masyarakat perlu paham dulu apa itu diabetes," kata Tri Juli dalam webinar "Ngobrol Pintar tentang Diabetes" yang dipantau di Jakarta, Sabtu 15 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pria yang akrab disapa Tije itu menyampaikan, masyarakat luas perlu memahami apa itu penyakit kencing manis atau yang biasa disebut Diabetes Melitus, di mana kadar gula darah (glukosa) pada seseorang melebihi nilai normal sehingga menyebabkan penyakit kronis.

Selain itu, masyarakat perlu mengerti cara-cara mengendalikan kadar gula darah termasuk pengaturan asupan makanan, juga mengerti perjalanan penyakit diabetes yang diderita, serta mengerti kebutuhan obat-obatan yang diperlukan.

Menurut dia, tidak hanya penderita diabetes yang perlu mengatur pola makan, tetapi juga seluruh masyarakat secara umum. Kemudian juga pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi secara seimbang sesuai takaran, tidak kurang dan tidak lebih untuk menghindari risiko yang lebih berat.

Selanjutnya, memprioritaskan aktivitas olahraga secara rutin minimal 30 menit setiap hari.

Guna melengkapi pengendalian asupan makanan dan pola hidup sehat tersebut, ia mengimbau masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter agar memperoleh informasi serta penanganan yang tepat terkait kondisi kesehatan yang berhubungan dengan penyakit diabetes. "Kalau sudah paham itu masyarakat kooperatif. Kalau sudah ngerti, jadi mau ngikut instruksi dan penanganan oleh dokter," katanya.

Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di dunia pada tahun 2021 mencapai 537 juta. Angka ini diprediksi akan terus meningkat mencapai 643 juta di tahun 2030 dan 783 juta pada tahun 2045.

Menurut IDF, Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah diabetes terbanyak dengan 19,5 juta penderita di tahun 2021 dan diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada 2045.

Persoalan ini menjadi perhatian dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingat diabetes melitus merupakan ibu dari segala penyakit, di mana diabetes dapat menjadi pemicu timbulnya berbagai penyakit lain pada tubuh seseorang.

Tije menambahkan, pencegahan pertama dari penyakit kencing manis ialah mengendalikan konsumsi gula berlebih pada makanan atau minuman, serta konsistensi untuk beraktivitas fisik setiap hari. "Jadi pola pikirnya harus tetap banyak gerak kapanpun, di manapun wajib dikerjakan. Kalau gula darah terkontrol dengan cara ini maka tidak perlu obat," katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus