Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bali - Pesona Bali tak bisa dipisahkan dari masakan ayam betutu. Pada masa lampau, masakan tradisional itu, menurut sejarahnya, dihidangkan khusus untuk upacara keagamaan. Cara mengolahnya pun tak sembarangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Kelezatan Ayam Betutu Diakui di Singapura
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ayam atau bebek, sebagai komponen utama dalam sajian betutu, harus ditanam dalam lubang tanah, ditutup degan bara api, dan dimasak dalam sekam selama belasan jam.
Makin hari, cara memasak bergaya betutu makin tak kaku. Ragamnya makin berkembang, cara memasaknya juga semakin modern. Plus, tak harus dihidangkan ketika ada upacara adat. Siapa pun, kapan pun bisa menikmatinya.
Masakan ini juga gampang ditemukan di warung-warung sepanjang Pulau Dewata. Berikut tiga versi olahan betutu di Bali yang legendaris
Nasi Betutu Rahayu Wayan Rupa
Setelah berputar melewati Patung Kebo Iwa di dekat Kantor DPRD Kota Gianyar, tepatnya di Jalan Mahendradata, Bitera, jalur menuju Kecamatan Payangan, sebuah warung sederhana berdiri di kiri jalan.
Warung ini direkomendasikan oleh Putu, warga asli Gianyar, yang Tempo temui di sentra pembuatan kaus barong, 4 tahun lalu. “Kalau mau makan ayam betutu yang halal dan paling enak di Gianyar, lagi murah, ada namanya Warung Rahayu Wayan Rupa,” tuturnya.
Warung sederhana ini telah berdiri sejak awal 2000. Setiap hari, orang ramai datang untuk mengambil pesanan. Ternyata pemiliknya lebih sering menerima order dalam jumlah besar daripada menerima tamu yang makan di tempat. Pantas saja kursi dan meja yang disediakan tak terlalu banyak.
“Untung datang cepat. Ini tinggal lima piring lagi,” kata si pemilik. Padahal hari masih siang. Memang, harus bergelut dengan pengunjung lain untuk sekadar menikmati sepiring nasi betutu Rahayu.
Tak diragukan. Masakan perempuan separuh baya itu punya rasa yang khas. Aromanya sangat nikmat, bahkan tercium dari halaman depan. Rempah-rempahnya kuat melekat di daging yang disuwir besar-besar. Daging diolah dengan beragam bumbu di atas pembakaran hingga memunculkan sensasi panggangan yang nikmat.
Tak ada satu bagian daging pun terasa hambar. Meski menggunakan ayam potong, dagingnya tak alot sewaktu dikunyah. Alat masak yang masih menggunakan tungku tradisional juga menambah nikmat olahan.
Selain ayam betutu, telur rebus, serundeng, dan urap kacang panjang turut dihidangkan. Komponen pendamping ini membuat piring jadi kelihatan tak sepi. Menu mengenyangkan itu dibanderol Rp 20 ribu.
Jalan Mahendradata, Bitera, Gianyar
Buka pukul 08.00-17.00 (biasanya pukul 14.00 sudah habis)
Nasi Ayam Kedewatan Ibu MangkuSepiring ayam betutu di warung Kedewatan di Seminyak, Bali. Tempo/Andi Prasetyo
Hampir semua travel blogger merekomendasikannya. Kabarnya, olahan si empunya warung membikin orang ketagihan untuk datang. Tak hanya puas membaca review, Tempo pun menjabani untuk datang, beberapa waktu lalu.
Warung cabang yang berlokasi di Seminyak menjadi pilihan. Selain dekat dengan sentra wisata, tempatnya luas dan cukup asyik buat nongkrong.
Dulu, nasi ayam yang kesohor itu memang hanya buka di Kedewatan, Ubud. Namun, beberapa tahun belakangan, si pemilik melebarkan usahanya di Seminyak dan Denpasar.
Dalam sepiring nasi ayam betutu, menu andalan itu disandingkan dengan potongan jeroan goreng, sate lilit, urap, telur rebus, kacang goreng, dan pepes ayam. Tak lupa, sambal matahnya yang nampol. Berbeda dengan Warung Rahayu, ayam betutu di sini dimasak dengan cara dikukus.
Bila lauk di piring kurang, tamu bisa menambahkan kacang Bali, keripik, atau camilan lain yang tersedia di samping mesin kasir. Sepiring nasi ayam Kedewatan dihargai Rp 35 ribu, sementara makanan ringan lain dibanderol mulai Rp 2.000. Harga ini belum termasuk pajak 10 persen.
Jalan Kayu Jati No. 12, Patitenget, Seminyak, Kuta, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung
Buka pukul 09.00-21.00
Nasi Betutu Bu Ina
Kalau ingin mencoba masakan betutu yang berkuah (disebut juga betutu Gilimanuk), berjalan-jalanlah di seputar Mengwi. Di sana, banyak warung rumahan yang menjual olahan tersebut. Salah satunya warung milik keluarga Ina. Tempat makan yang bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 30 menit dari Tanah Lot ini adalah cabang kedua.
Berbeda dengan dua warung sebelumnya, ayam betutu di sini disajikan dengan bumbu kuah kuning. Bumbu kuning dihasilkan dari campuran kunyit dan rempah-rempah lain, seperti sereh, cabai, bawang putih, bawang merah, jahe, laos, dan ketumbar. Rasa asin dan pedas paling mendominasi pada rasa masakannya.
Ayam betutu disajikan bersanding dengan ca kangkung, kacang goreng, dan sambal matah. Jadi bukan disantap dengan lawar atau urap, seperti yang umum dihidangkan di warung-warung nasi Bali lainnya. Ca kangkung dimasak polos, tanpa bumbu macam-macam. Sepiring ayam betutu dibanderol dengan harga Rp 25 ribu.
Jalan Raya Mengwitani Nomor 22A, Mengwi, Badung
Buka pukul 09.00-21.00
Berita lain: