Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tips buat Orang Tua agar Anak Tak Asal Ikut-ikutan Fenomena yang Viral

Psikolog menyarankan orang tua membimbing anak dan remaja agar tidak asal ikut-ikutan, termasuk mengikuti fenomena yang sedang viral.

16 Januari 2025 | 20.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena-fenomena yang menjadi viral di platform media sosial, yang tidak selalu positif, seringkali membuat orang ikut-ikutan melakukannya karena tidak mau dianggap ketinggalan. Belakangan permainan perburuan harta karun digital Koin Jagat, yang menawarkan hadiah uang, viral dan membuat orang-orang mengikutinya, termasuk anak-anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fenomena itu menimbulkan dampak negatif pada lingkungank arena banyak yang ikut menjadi pemburu koin, taman dan fasilitas umum yang menjadi lokasi pencarian koin pun rusak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena itu, psikolog klinis Anna Surti Ariani menyarankan orang tua membimbing anak dan remaja agar tidak asal ikut-ikutan, termasuk mengikuti segala sesuatu yang sedang viral. Psikolog dan psikoterapis yang biasa disapa Nina itu mengatakan mencegah anak mengikuti segala sesuatu yang sedang viral bukan hal mudah bagi para orang tua mengingat biasanya anak lebih dulu mengetahui dan mengikuti yang viral sebelum orang tua memberi tahu atau mengingatkan mereka.

"Sebetulnya ini agak sulit karena seringkali anak muda lebih dulu tahu sesuatu yang viral sebelum orang dewasa yang cukup bijak. Yang perlu kita lakukan adalah mencegah anak atau anak muda untuk bersikap ikut-ikutan," katanya, Kamis, 16 Januari 2025.

Psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI) itu mengatakan dalam mengatasi masalah ini, memberikan pemahaman mengenai sesuatu yang viral saja tidak cukup. "Pencegahan utama buat anak agar tak ikut-ikutan adalah membangun hubungan yang dekat dengan anak, yang membuat anak nyaman menjadi dirinya sendiri," jelasnya.

Pentingnya hubungan dekat
Nina menjelaskan anak-anak umumnya akan menurut kepada orang tua kalau hubungan dekat dan melihat orang tua sebagai sosok yang membuat kagum. Dia menyarankan orang tua selalu berusaha meluangkan waktu untuk mengobrol agar anak nyaman membicarakan masalah-masalah dengan orang tua.

"Cara ini, apabila remaja punya masalah, ia nyaman untuk bicara dengan ortunya, termasuk ketika diajak melakukan hal-hal yang berbahaya oleh teman-temannya," ujar Nina.

Menurutnya, orang tua juga perlu berusaha mengenal teman-teman anak karena anak cenderung suka mengikuti teman-teman di lingkungan pergaulan. Ia mengatakan orang tua juga perlu menjaga kesehatan mental, merasa nyaman dengan dirinya sendiri, agar bisa memancarkan kepercayaan diri kepada anak. 

"Temannya juga cenderung segan mengajak remaja kita berperilaku aneh-aneh apabila kenal dengan ortu secara nyaman. Jika teman-teman remaja sepertinya bermasalah, kita juga bisa mengajak si remaja diskusi tentang pergaulannya. Jadi si remaja enggak cuma ikut-ikutan dengan teman-temannya," papar Nina.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus