Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tips Hindari Perundungan dari Psikolog, Perbanyak Teman

Salah satu strategi untuk mengalahkan kasus perundungan adalah dengan memperluas pertemanan, ini sebabnya.

18 Juli 2024 | 20.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis Dyah Larasati mengatakan memperbanyak teman bisa jadi salah satu strategi agar tidak menjadi korban perundungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Salah satu strategi untuk mengalahkan kasus bully adalah dengan memperluas pertemanan sebab kalau kita terlihat banyak bicara, punya banyak teman, enggak sendirian, yang bully jadi berpikir dua kali untuk melakukan,” jelas Dyah dalam diskusi daring bertajuk “Stop Bullying” yang diselenggarakan Puskesmas Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, ia juga mengimbau korban perundungan untuk berani. Misalnya menceritakan pengalaman yang dia alami kepada pihak yang terpercaya, entah itu orang tua, guru, maupun psikolog. 

Gangguan kepribadian
Dyah menjelaskan korban tak perlu takut dengan pelaku sebab umumnya pelaku perundungan melakukan hal tersebut karena ia sebenarnya kesepian atau bahkan ketakutan sehingga untuk bisa melindungi diri maka ia pun akhirnya melakukan perundungan agar terlihat kuat.

Selain itu, pelaku juga mungkin memiliki kecenderungan kepribadian, misalnya gangguan kepribadian narsistik karena memang cenderung punya kepribadian tidak mampu berempati. Apabila alasan perundung melakukan tindakan tersebut karena masalah ini, maka ia butuh bimbingan, khususnya oleh psikolog atau psikiater.

Terakhir, alasan pelaku melakukan perundungan juga bisa karena mempelajari perilaku sekitar. Misalnya dia pernah mengalami kekerasan fisik maupun verbal.

“Misal dia pernah mengalami verbal abuse. Dibilang 'Dasar bodoh, mau jadi apa kamu orang gagal?' Kalau itu menjadi bahasa dia, mau enggak mau dunia yang dia pikir adalah seperti itu. Akhirnya dia melakukan itu kepada orang lain,” jelas anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) itu.

Karena itu, untuk menangani kasus perundungan penting juga untuk melakukan pendekatan terhadap lingkungan atau orang tua pelaku.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus