Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Posisi proning banyak dilakukan oleh pasien yang terinfeksi Covid-19. Teknik ini menjadi salah satu yang dianjurkan dalam penanganan pasien Covid-19 untuk meningkatkan kadar oksigen baik ketika sedang melakukan isolasi mandiri atau isoman.
Sesak napas menjadi salah satu gejala yang ditimbulkan ketika terinfeksi Covid-19 akibat kekurangan oksigen dari infeksi paru yang berlebihan. Selain itu, harga oksegen yang semakin hari semakin mahal, teknik proning bisa menjadi salah satu alternatif bagi pasien.
Menurut para ahli, teknik proning sudah diteliti sejak 1970-an dan baru mulai dipraktikkan di rumah sakit umum pada 1980-an. Luciano Gattinoni merupakan dokter pertama yang memimpin studi awal tentang teknik ini dan berhasil mencobanya pada pasien.
Spesialis paru di RSUP Persahabatan Jakarta, Praseno Hadi mengatakan, "Trik yang dapat dilakukan untuk pasien yang sesak napas, tidak punya oksigen di rumah, satu caranya adalah coba tidur tengkurap secara berkala selama 30 menit atau 60 menit yang dilakukan berulang," kata konsultan KIC Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI.
Posisi pronasi disebutkan bermanfaat untuk meningkatkan ventilasi paru melalui mekanisme peningkatan perfusi paru dan volume akhir ekspirasi paru, serta pemerataan distribusi tidal volume pada semua bagian paru. Posisikan gaya ini selama 30 menit dengan menaruh bantal atau guling di pergelangan kaki supaya punggung rileks, serta di bawah perut supaya punggung rileks dan tidak menekan dada.
Walaupun memiliki manfaat yang cukup banyak dalam pernapasan, proning tidak boleh dilakukan untuk wanita yang sedang hamil. Selain itu, proning juga tidak disarankan untuk pasien yang memiliki thrombosis vena dalam. Pasien yang memiliki kondisi jantung berat dan tulang paha yang tidak stabil atau patah tulang panggul juga tidak diperbolehkan untuk melakukan gerakan tersebut.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Pernapasan bermasalah Pasien Covid-19 Bisa Coba Lakukan Teknik Proning
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini