Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tur Virtual, Mengenali Keragaman Kuliner Belitung

Perusahaan teknologi pariwisata, Atourin mengadakan tur virtual, kali ini mengangkat keragaman kuliner di Belitung.

29 Mei 2020 | 13.40 WIB

Hidangan kopi hitam dan pisang goreng di Warkop Millenium, Belitung. Foto: @warkop_millenium2000_belitong
Perbesar
Hidangan kopi hitam dan pisang goreng di Warkop Millenium, Belitung. Foto: @warkop_millenium2000_belitong

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi pariwisata, Atourin mengadakan tur virtual bertema Festival Libur Lebaran. Kegiatan tur itu dimulai pada 26 Mei hingga 7 Juni 2020. Tur virtual pertama dalam periode Festival Libur Lebaran adalah Pulau Belitung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Tur virtual dimulai dari Bandara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin. Perjalanan itu bermula dengan wisata kuliner. "Kita makan mi Belitung dulu," kata Yudha Muhtari, pemandu wisata dalam tur virtual itu, Selasa, 26 Mei 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Perjalanan itu menuju ke Mie Belitung Atep, sebuah kedai kenamaan yang kerap menjadi tujuan favorit wisata kuliner. Tentu saja, tur virtual tak memungkinkan peserta menikmati langsung mi Belitung. Yudha hanya menceritakan tentang rasa mi tersebut. Tampilan visual pun menayangkan hidangan dan suasana di kedai Mie Belitung Atep.

"Mi Belitung menggunakan kuah udang disajikan di atas daun simpor," tuturnya. Adapun daun simpor mudah ditemukan di Pulau Belitung.

Sambil menceritakan tentang makanan lokal, kemudian Yudha menjelaskan tentang Kota 1001 Warung Kopi. Layar ponsel atau komputer menampilkan perjalanan menuju sebuah kedai kopi di Belitung Timur. "Warkop Millenium, ini yang paling besar untuk menampung wisatawan di Manggar," katanya.

Meski berjulukan 1001 Warung Kopi, namun jumlahnya tak sampai sedemikian itu. "Manggar adalah kota terbanyak warung kopi. Memang kalau dihitung tidak sampai 100, tapi pengunjung banyak banget," ujarnya.

Tampilan layar berubah, kali ini tampak pemandangan danau. Namun sudut pandang itu berada di antara meja dan kursi. Yudha menjelaskan, lokasi itu adalah Rumah Makan Fega.

"Masakan yang terkenal adalah tenggiri bakar kecap yang diberi perasan jeruk kunci," katanya.

Beragam hidangan di Rumah Makan Fega, Belitung, salah satunya ikan tenggiri bakar kecap, yang diberi perasan jeruk kunci. Foto: @madamehanhan

Menu makanan lain yang juga favorit para wisatawan adalah gangan, kuliner sup ikan khas Belitung yang kuahnya berwarna kuning. "Rasanya pedas, asam, manis, ada campuran nanas. Gangan ikan ketarap, biasanya itu bagian kepala ikan," tuturnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus