Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Virus HMPV Sudah Masuk ke Indonesia, Apa yang Perlu Diwaspadai?

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup sehat seiring masuknya virus HMPV ke Indonesia.

7 Januari 2025 | 12.40 WIB

Ilustrasi  HMPV. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi HMPV. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang sedang menggemparkan Cina dilaporkan telah ditemukan di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan agar masyarakat tidak perlu panik karena HMPV bukanlah virus baru dalam dunia medis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia. Kalau dicek, memang ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa laboratorium, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Budi dalam keterangan resminya, Senin, 6 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Bukan Virus Baru, Mirip Flu Biasa

Menkes menjelaskan bahwa HMPV berbeda dengan Covid-19. Jika Covid-19 adalah virus baru yang muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001. Virus ini memiliki karakteristik yang mirip dengan flu biasa.

Sistem imunitas manusia, lanjut dia, sudah mengenal dan mampu merespons virus ini dengan baik. “Berbeda dengan Covid-19, HMPV telah beredar di seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa yang mengkhawatirkan. Virus ini sifatnya seperti flu biasa,” ujar dia.

Kasus di Cina Bukan HMPV Melainnya H1N1?

Kabar meningkatnya kasus HMPV di Cina juga turut menjadi sorotan. Namun Budi menyebut bahwa informasi tersebut tidak benar. Berdasarkan data yang ia tinjau, peningkatan kasus flu di Cina saat ini justru disebabkan oleh virus H1N1, bukan HMPV.

Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh pemerintah Cina dan World Health Organization (WHO). “Saya sudah lihat datanya, yang naik di Cina itu virusnya bukan HMPV tapi melainkan tipe H1N1 atau virus flu biasa. HMPV itu ranking nomor tiga di Cina dari sisi prevalensi. Jadi itu tidak benar,” ujarnya.

Gejala dan Penularan HMPV

Budi menyebut bahwa HMPV bukanlah virus mematikan. Gejala yang ditimbulkan biasanya meliputi batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.

Penularan virus ini serupa dengan flu lainnya, yaitu melalui percikan air liur (droplet) dari individu yang terinfeksi. Meski umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.

Imbauan Menjaga Pola Hidup Sehat

Budi mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup sehat. Langkah-langkah sederhana seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala mencurigakan sangat dianjurkan.

“Yang terpenting adalah tetap tenang dan waspada. Dengan mengikuti protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker, kita dapat mengatasi virus ini dengan baik,” katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus