Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Wabah Cacar Monyet Bikin Cemas, Ini 6 Fakta yang Perlu Diketahui

Cacar monyet atau monkeypox tengah mewabah. Karena virus cacar ini menyebar dengan cepat, penting untuk mengetahui semua tentangnya.

20 Mei 2022 | 21.55 WIB

Laki-laki, 38 tahun, asal Nigeria, positif menderita penyakit monkeypox. Sumber: The Straits Times
Perbesar
Laki-laki, 38 tahun, asal Nigeria, positif menderita penyakit monkeypox. Sumber: The Straits Times

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah cacar monyet tengah menjadi perhatian dan kekhawatiran. Penyakit yang disebut monkeypox ini menyebar dengan cepat di banyak negara di seluruh dunia, seperti Inggris, Spanyol, Portugal, Kanada, dan Amerika Serikat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meningkatnya kasus telah menyebabkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas Inggris memperingatkan orang-orang tentang virus yang pertama kali terdeteksi pada 7 Mei 2022 pada seorang pasien di London.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pasien baru saja kembali dari Nigeria. Karena itu, dipastikan dia bersentuhan dengan virus di Afrika. Sejak itu, beberapa orang telah didiagnosis dengan monkeypox. Beberapa di antaranya berasal dari Spanyol, Portugal, Kanada, dan satu lagi di Amerika Serikat.

Karena virus ini menyebar dengan cepat, penting untuk mengetahui semua tentangnya. Berikut enam fakta tentang cacar monyet yang perlu diketahui, dilansir dari DNA India.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, dokter memastikan penyakit itu menyebar melalui droplet. Artinya, virus dapat masuk ke tubuh orang yang sehat melalui saluran pernapasan, hidung, mulut, luka, atau mata. Namun, laporan terbaru telah memperingatkan virus dapat menyebar melalui hubungan seksual.

Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), semua kasus cacar monyet baru, termasuk tiga di London dan satu di timur laut Inggris, mengidentifikasi diri sebagai gay, biseksual, atau yang berhubungan seks dengan sesama pria. Setelah pengamatan ini, para ahli telah mendesak pria gay dan biseksual untuk tetap waspada terhadap ruam atau lesi yang tidak biasa.

UKSHA lebih lanjut menyatakan tidak ada tautan untuk bepergian ke negara di mana cacar monyet adalah endemi di semua kasus yang dilaporkan sebelumnya. Oleh karena itu, agensi masih menyelidiki di mana dan bagaimana pasien tertular virus.

Cacar monyet adalah infeksi virus langka yang biasanya dikaitkan dengan perjalanan ke Afrika Barat. Pertama kali ditemukan pada 1958 pada monyet, penyakit ini sangat mirip dengan cacar manusia. Kasus cacar monyet pertama kali terdeteksi pada 1970.

Cacar monyet biasanya merupakan penyakit ringan yang sembuh sendiri dan dapat menyebar hanya setelah melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Penyakit ini juga dapat ditularkan dari gigitan hewan yang terinfeksi atau dengan menyentuhnya. Ini biasanya disebarkan oleh hewan pengerat, termasuk tikus dan tupai.

Orang dapat tertular penyakit ini dengan memakan daging yang dimasak dengan tidak benar dari hewan yang terinfeksi. Gejala umumnya termasuk sakit kepala, sakit punggung, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, dan kelelahan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus