Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua orang mungkin pernah mengalami kondisi telinga yang tiba-tiba berdenging. Biasanya kondisi ini tak mengenal waktu dan hanya berlangsung sekitar beberapa detik atau beberapa menit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Telinga berdenging merupakan masalah umum yang sering dialami seseorang. Umumnya berdengingnya telinga tak ada hubungannya dengan kondisi kesehatan, namun bila kondisi tersebut tak kunjung sembuh dalam hitungan jam atau hari, maka itu disebut tinnitus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari herminahospitals.com, penyebab telinga berdenging biasanya karena paparan suara kencang dalam waktu yang lama. Kondisi ini bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala masalah kesehatan lain. Tinnitus biasanya disebabkan oleh kerusakan pada rambut-rambut kecil di telinga bagian dalam.
Penyebab Telinga Berdenging
Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan telinga berdenging, berikut beberapa di antaranya seperti disarikan dari webmd.com.
1. Penambahan Usia
Umumnya, kualitas pendengaran akan semakin menurun seiring menuanya usia seseorang. Penurunan fungsi pendengaran ini biasanya dimulai sekitar usia 60 dan dapat mempengaruhi kedua telinga. Intinya, tinnitus lebih mungkin dialami oleh lansia daripada orang yang lebih muda.
2. Suara Keras
Tinnitus dapat muncul bila mendengar suara keras dalam kurun waktu yang cukup lama, entah saat konser atau menghadiri suatu acara. Suara keras dapat mempengaruhi satu atau kedua telinga, sehingga menyebabkan gangguan pendengaran dan nyeri. Kerusakan yang dialami pun bisa bersifat permanen atau sementara.
3. Menumpuknya Kotoran di Telinga
Saat seseorang jarang membersihkan telinga sehingga menyebabkan kotorannya menumpuk, bukan tak mungkin hal itu bisa mendasari telinga berdenging atau menyebabkan gangguan pendengaran. Hindari untuk membuang kotoran telinga sendiri tanpa alat-alat yang mendukung. Sebaiknya kunjungi dokter THT untuk membantu membersihkan kotoran yang telah menumpuk di telinga.
4. Penggunaan Obat-Obatan Tertentu
Ternyata penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat memicu tinnitus. Beberapa jenis obat yang dapat memicunya ialah aspirin, diuretik, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), obat berbasis kina, antibiotik tertentu, antidepresan, dan obat kanker.
Biasanya makin tinggi dosisnya, maka makin besar kemungkinan seseorang mengalami masalah pendengaran. Sering kali gejala tinnitus hilang ketika penderita telah menghentikan penggunaan obat-obatan tersebut.
5. Infeksi Telinga dan Sinus
Tinnitus kerap timbul pula saat seseorang mengalami flu. Hal itu bisa terjadi karena infeksi telinga atau sinus yang memengaruhi pendengaran dan meningkatkan tekanan pada sinus. Bila itu yang menjadi penyebabnya, maka seharusnya tinnitus tidak berlangsung lama.
6. Tekanan Darah
Hipertensi atau tekanan darah tinggi dan pemicunya seperti stres, alkohol, dan kafein dapat menyebabkan tinnitus. Hal ini dikarenakan pembuluh darah di dekat telinga tengah dan dalam menjadi tidak terlalu elastis saat tekanan darah meningkat.
7. Mengidap Suatu Penyakit
Gangguan telinga bagian dalam yang disebut Meniere atau cedera kepala dan leher bisa membuat seseorang mengalami tinnitus. Kondisi seperti fibromyalgia dan penyakit Lyme juga dapat memicu telinga berdenging.
Bila mengalami kondisi dan gejala penyakit tinnitus yang terus menerus dalam waktu yang lama, sebaiknya periksakan diri ke dokter sebelum gejala menjadi lebih berat.
ANNISA FIRDAUSI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.