Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Waspada Juling pada Anak, Ada Juling Horizontal dan Vertikal

Strabismus alias mata juling dapat mempengaruhi perkembangan penglihatan anak sehingga deteksi dini sangat diperlukan.

2 Maret 2018 | 20.14 WIB

Mata juling pada bayi
Perbesar
Mata juling pada bayi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Strabismus alias mata juling dapat mempengaruhi perkembangan penglihatan anak sehingga deteksi dini dan pengobatan harus cepat dilakukan agar dapat memperbaiki masalah ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Strabismus, yang juga dikenal dengan sebutan mata juling, akan tampak saat kedua mata tidak tertuju pada satu objek, yang mana satu mata lurus ke depan dan mata lainnya menyimpang dari posisi yang seharusnya. "Keadaan ini sebenarnya bukan hanya terjadi pada anak-anak namun dapat ditemukan pada berbagai usia, baik pria maupun wanita," kata Damara Andalia, Dokter Jakarta Eye Center, belum lama ini. Baca: Mulan Jameela Pakai Softlens : Keratitis Mengintai, Apa Itu?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Damara, dalam banyak kasus juling bersifat keturunan, tetapi, meskipun tidak ada riwayat di dalam keluarga, juling tetap bisa terjadi. Mata juling dapat bersifat horizontal, yaitu satu mata ke dalam atau satu mata ke luar, dan dapat juga bersifat vertikal yaitu satu mata lebih tinggi atau lebih rendah dari mata yang lain.

Selain itu, juling juga dapat bersifat konstan, yaitu tampak setiap saat, atau timbul pada keadaan-keadaan tertentu, seperti bila anak sedang sakit, melamun dan melihat jauh atau saat lelah. "Pada juling konstan, tiga hal bisa terjadi. Pertama adalah ambliopia atau mata malas." Baca: Justin Bieber Ulang Tahun, Ini 8 Fakta Unik Bieber

Bila si anak menderita juling konstan maka matanya yang menyimpang, dan umumnya tidak dapat digunakan untuk melihat dengan baik. Hal ini mengakibatkan mata tersebut mengalami penurunan penglihatan yang tajam.

Kemudian terjadinya penglihatan Binokular Buruk. Penglihatan binokular adalah kemampuan mata untuk melihat ke dalaman (depth perception) atau tiga dimensi (3D stereo vision). Untuk mencapai kemampuan ini maka harus ada kerja sama yang harmonis antara kedua mata yang tertuju pada satu objek yang menjadi pusat perhatian. Namun anak yang mengalami juling konstan tidak memiliki penglihatan binokular atau penglihatan tiga dimensi.

Selain itu, anak yang juling juga sering mengubah posisi kepala (abnormal head posture) agar dapat mempertahankan kedudukan kedua mata tetap lurus tertuju pada objek yang menjadi pusat perhatian.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus