Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hamil seharusnya tak menyurutkan hasrat anda untuk traveling, jika memang anda sangat menghendakinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
The Huffington Post pernah menerbitkan sebuah artikel berisi tip aman untuk para ibu hamil yang ingin liburan atau traveling Begitu juga dengan media internasional lainnya, seperti Baby Centre dan Trip Savvy.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut ini tip aman traveling untuk ibu hamil tersebut.
1. Memilih waktu traveling yang tepat
Dokter Aron Schuftan, OBG GYN yang berbasis di California dan salah satu pendiri aplikasi mobile Pregnancy Companion gratis dari EmbraceHer Health, mengatakan para ibu hamil sebaiknya memanfaatkan trimester kedua bila ingin berlibur. Pada saat itu, ibu hamil sudah minim mual seperti saat trimester pertama.
Namun, sebelum traveling, para perempuan hamil diwajibkan berkonsultasi lebih dulu dengan dokter kehamilannya. Biasanya pun sejumlah maskapai penerbangan membutuhkan catatan dari dokter. Maka itu, sebelum membeli tiket, periksa kebijakan maskapai tentang peraturan penumpang yang hamil.
2. Memilih destinasi domestik
Ibu hamil mungkin saja tergoda untuk mengunjungi tempat-tempat jauh saat mengandung buah hati. Namun, bila destinasi itu berada di luar negeri, sebaiknya diurungkan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan wanita hamil (terutama dengan kehamilan berisiko) menghindari tidur di ketinggian lebih dari 12 ribu kaki.
Selain itu, ibu hamil yang bepergian ke luar negeri saat hamil bisa berisiko terinfeksi sejumlah virus. Memilih destinasi domestik penting dilakukan untuk menghindari risiko yang terlalu tinggi tersebut.
3. Opsi destinasi nyaman, memilih resor dengan fasilitas lengkap
Ibu hamil tidak disarankan berlibur dengan melakukan kegiatan atraksi wisata yang ekstrem. Semisal diving atau snorkeling. Juga trekking menjamah bukit-bukit atau masuk ke hutan.
Bila ingin menyegarkan pikiran, ibu hamil bisa mengunjungi resor dengan fasilitas yang lengkap. Misalnya resor-resor di Ubud, Bali. Di sana, ibu hamil bisa memanjakan mata dengan pemandangan terasering persawahan, merasakan hawa sejuk, bahkan bisa yoga.
4. Membawa catatan rekam medis kehamilan atau pranatalIlustrasi wanita hamil dan jus jeruk. Shutterstock
Di mana pun ibu hamil pergi, ia sebaiknya membawa salinan catatan pranatal dan catatan medis tentang kehamilan. Sebelum pergi ke suatu destinasi pun ia harus memastikan apakah di daerah tersebut tersedia rumah sakit dengan fasilitas periksa kehamilan yang lengkap.
Saat terjadi hal-hal seputar kehamilan sewaktu berlibur, mereka bisa langsung mengunjungi rumah sakit itu dan menunjukkan rekam kehamilan pada dokter spesialis kandungan di sana.
5. Menyewa mobil untuk mengeksplorasi destinasi
Ibu hamil sebaiknya tak berlibur dengan cara backpacking alias jalan kaki ke mana-mana. Tidak disarankan pula menggunakan kendaraan sepeda atau sepeda motor untuk mengeksplorasi suatu daerah. Cara paling aman ialah menyewa mobil.
Bepergian dengan mobil akan meminimalisasi risiko kontraksi. Namun jangan lupa memakai sabuk pengaman dan memastikan jalan yang ditempuh ialah jalan yang tak ekstrem. Upayakan pula untuk tidak menyetir mobil sendiri.
HUFFINGTONPOST.COM | TRIPSAVVY.COM | NYTIMES.COM | BABYCENTRE.CO.UK