Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

17 Tahun D'Masiv, Berawal dari Obrolan Ibu-ibu di Tukang Sayur

Merayakan ulang tahunnya yang ke-17, personel D'Masiv mengenang kembali saat awal menjejakkan kaki di dunia musik.

4 Maret 2020 | 18.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
D'Masiv usai press conference peluncuran Kala Sang Surya Tenggelam di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa, 3 Maret 2020. Foto | TEMPO | Alfi Salima Puteri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Maret ini, band D’Masiv merayakan ulang tahunnya yang ke-17. Untuk merayakannya, D’Masiv merilis single terbarunya Kala Sang Surya Tenggelam ciptaan Guruh Soekarno Putra yang sempat dipopulerkan oleh almarhum Chrisye.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama 17 tahun perjalanan karir bermusik D’Masiv, tentu ada suka dukanya. Ray sang bassis pun mengenang masa-masa awal terbentuknya D’Masiv. Saat itu, kelima anggota band beraliran pop ini tinggal di satu lingkungan yang sama di kawasan Ciledug.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Waktu itu pertemuan pertama kali kita ngebentuk band di teras rumah Rian. Nah kenalnya tuh karena ibu-ibu kita kalau lagi belanja kan sambil ngobrol di tukang sayur, terus ada yang bilang anaknya suka musik, ada juga yang anaknya lagi nyari basis. Akhirnya kita ketemu,” jelas Ray di acara konferensi pers single Kala Sang Surya Tenggelam, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 3 Maret 2020.

Setelah terbentuk, band yang beranggotakan lima orang ini kerap mengikuti berbagai festival lomba musik. Saat itu D’Masiv juga belum mempunyai alat band sama sekali, kecuali stick drum milik Wahyu.D’Masiv usai press conference peluncuran Kala Sang Surya Tenggelam di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa, 3 Maret 2020. Foto | TEMPO | Alfi Salima Puteri

“Kita mulainya bukan dari nol, mungkin dari minus kali ya. Kita semua berasal dari keluarga yang sederhana. Semua festival pokoknya kita ikutin. Kita juga bela-belain dari Ciledug ke Kelapa Gading buat lomba,” ungkap Rian, vokalis dari D’Masiv.

Setiap memenangkan festival lomba musik, hadiah tersebut akan ditabung D’Masiv untuk mencicil membeli peralatan band. D’Masiv juga pernah merasa kesusahan untuk menuju ke tempat perlombaan.

“Kita pernah satu motor ada yang boncengan tiga orang dengan bawa-bawa gitar, senar, dan symbal. Kalau di perempatan jalan ada polisinya, satu orang harus turun dulu jalan kaki. Tapi jangan dicontoh ya,” kenang Rian D'Masiv.

ALFI SALIMA PUTERI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus