Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

4 Cerita Misteri Selimuti Gunung Salak

Ada beragam cerita misteri yang melingkupi Gunung Salak, mulai dari sejumlah pesawat jatuh sampai pantangan memetik bunga anggrek secara sembarangan.

12 November 2022 | 10.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seekor burung Elang Ular Bido (Spilornis cheela) berada didalam kandang edukasi di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) Loji, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 20 Januari 2022. PSSEJ Loji yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak tersebut memiliki 29 ekor elang yang sedang direhabilitasi dan membutuhkan waktu sekitar enam hingga sembilan bulan untuk kembali dilepasliarkan ke habitat aslinya. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bogor -Gunung Salak merupakan gunung yang terletak di wilayah antara Bogor dan Sukabumi. Melansir situs resmi Kabupaten Bogor, sejak 2003 kawasan ini ditangani oleh Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gunung Salak usianya relatif tua sehingga memiliki beberapa puncak, dan yang tertinggi adalah Puncak Salak I dengan ketinggian puncak 2.211 meter di atas permukaan laut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kendati begtu, keindahan gunung Salak tidak bisa dipisahkan dari beragam cerita misteri yang mengiringinya, mulai dari banyaknya pesawat yang jatuh di kawasan itu, sampai pantangan memetik bunga anggrek secara sembarangan.

Ragam Misteri Gunung Salak

1. Sering terjadi kecelakaan pesawat

Kawasan Gunung Salak dikenal sebagai daerah yang kerap menjadi lokasi kecelakaan pesawat. Salah satunya, kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di sekitar Gunung Salak yang terjadi pada 2012 silam dan menewaskan 45 orang.

Kecelakaan itu seringkali dikaitkan dengan seputar cerita mistik di balik keanggunan gunung Salak ini. Banyak orang percaya bahwa gunung Salak dan sekitarnya memang diyakini sebagai salah satu daerah di Indonesia yang memiliki sesuatu yang khas atau angker.  Di mana wilayah semacam ini memang tak biasa untuk dilalui secara sembarang atau disamakan dengan wilayah lainnya. Hal tersebut tidak lepas juga dari adanya kepercayaan masyarakat setempat mengenai wilayah tersebut.

2. Kerajaan gaib Pajajaran

Misteri gunung Salak berikutnya adalah adanya kerajaan gaib Pajajaran. Mengutip publikasi Jejak Kerajaan Sunda/Pajajaran, Kerajaan Pajajran merupakan Kerajaan Sunda yang berdiri pada 1030 Masehi di Tatar Pasundan, wilayah barat pulau jawa. Kerajaan ini runtuh sebelum masuknya Belanda ke Indonesia.

Baca : 5 Gunung Favorit di Pulau Jawa Buat Pendaki Gunung Pemula

Konon, banyak masyarakat Sunda percaya bahwa arwah dari raja, ratu dan masyarakat kerajaan Pajajaran masih bergentayangan di sekitar wilayah berdirinya kerajaan itu. Hal itu tak lepas dari banyaknya orang yang seringkali melihat penampakan orang tengah berpatroli menggunakan seragam tentara.

Bahkan, arwah dari raja Prabu Siliwangi yang merupakan pemimpin terkenal kerajaan Pajajaran, dipercaya masyarakat ada di sekitar Gunung Salak.

3. Ritual melempar minyak wangi penambang emas ilegal

Para penambang emas ilegal atau gurandil di Taman Nasional Gunung Halimun Salak punya ritual khusus untuk menggali lubang. Ritual itu tidak lepas dari unsur mistis, di mana untuk menentukan lokasi galian, mereka melemparkan minyak wangi jenis apel jin yang sudah diberi mantra oleh dukun. Lokasi jatuhnya apel jin itulah yang dipercaya sebagai lokasi dengan kadar emas.

4. Tradisi dan pantangan di gunung salak

Di Gunung Salak, tepatnya desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, terdapat tradisi berumur ratusan tahun, Seren Taun, namanya. Perayaan yang dilakukan di ketinggian 1.200 meter di sisi timur gunung salak ini ditandakan sebagai ungkapan syukur masyarakat adat Sunda atas hasil panen. Ini merupakan tradisi menutup dan membuka tahun baru dalam kalender Jawa, biasanya pada Kamis Wage dan Jumat Kliwon.

Sementara itu, ada beberapa pantangan yang tak boleh dilanggar saat Anda berada di Gunung Salak. Anda dilarang memetik bunga anggrek dengan sembarangan. Selain itu, Anda juga dilarang menyebut buah salak karena bertolak belakang dengan nama salak yang diambil dari bahasa Sansekerta 'salaka' yang berarti perak. Sehingga gunung salak mempunyai arti 'gunung perak'.

KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga : Serunya Trekking ke Kawah Ratu Gunung Salak, lalu Berenang di Sungai Jernih

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus