Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

80 Wisatawan Tersengat Ubur-ubur di Pantai Selatan Yogyakarta

Wisatawan yang berkunjung di pesisir pantai selatan Yogyakarta diimbau lebih berhati-hati saat bermain di air.

1 Juli 2020 | 21.19 WIB

Ubur-Ubur Kotak, binatang dengan bisa paling beracun di dunia. (Sydney.edu.au/AAP Photo/Kelvin Aitken)
Perbesar
Ubur-Ubur Kotak, binatang dengan bisa paling beracun di dunia. (Sydney.edu.au/AAP Photo/Kelvin Aitken)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan pesisir pantai selatan Yogyakarta sudah diserbu wisatawan dalam uji coba di masa transisi new normal pandemi Covid-19. Entah saking gembiranya bisa kembali bermain di alam bebas, para wisatawan lupa atau tidak tahu jika bulan Juli sampai Agustus adalah musim keluarnya ubur-ubur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sekretaris Search and Rescur atau SAR Satuan Perlindungan Masyarakat Wilayah II Gunungkidul, Yogyakarta, Surisdiyanto mengatakan selama sepekan uji coba buka kembali destinasi wisata pantai di selatan Yogyakarta, tercatat puluhan wisatawan tersengat hewan transparan bertentakel, itu. "Puluhan wisatawan itu tersengat ubur-ubur di Pantai Kukup," ujar Surisdiyanto, Rabu 1 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Surisdiyanto menjelaskan ubur-ubur biasanya keluar pada bulan Juli sampai akhir Agustus, atau saat suhu air laut turun karena musim kemarau. Dia merinci, pada uji coba periode pertama, Rabu sampai Minggu, 24 - 28 Juni 2020, terdapat 47 wisatawan yang tersengat ubur-ubur di Pantai Kukup.

Koleksi ubur-ubur dalam 10 akuarium khusus dalam wahana Jellyfish di SeaWorld, Jakarta pada Selasa, 18 Desember 2018. TEMPO/Mis Fransiska Dewi

Kemudian pada Selasa dan Rabu, 30 Juni dan Rabu 1 Juli 2020, jumlahnya bertambah lagi sebanyak 33 wisatawan. "Semua wisatawan tersengat ubur-ubur di Pantai Kukup, bukan Pantai Baron," kata dia. Artinya dalam sepekan, ada 80 wisatawan yang tersengat ubur-ubur, tiga di antaranya dibawa ke puskesmas karena mengalami sesak napas. Sisanya merasa perih, panas, dan gatal-gatal.

Surisdiyanto menambahkan, kemunculan ubur-ubur di pantai selatan Yogyakarta hampir merata. Hanya saja, tidak ada fenomena ini di Pantai Baron karena diduga pantai itu memiliki muara aliran sungai air tawar.

Surisdiyanto mengimbau wisatawan yang berkunjung di pesisir pantai selatan Yogyakarta lebih berhati-hati saat bermain di air. "Yang penting saat melihat hewan berwarna biru, jangan disentuh atau tersentuh," ujarnya. Ubur-ubur atau oleh penduduk setempat disebut impes, itu memang memiliki bentuk yang unik seperti payung berumbai. Tak jarang wisatawan, khususnya anak-anak, tergoda untuk menyentuhnya.

Rini Kustiani

Rini Kustiani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus