Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Ada yang Berbeda dalam Pekan Kuliner Cap Go Meh di Pontianak Ini

Pekan Promosi dan Kuliner Pontianak, dalam rangkaian Festival Imlek dan Cap Go Meh tahun 2018, sudah dimulai sejak hari Minggu, 25/2, kemarin.

26 Februari 2018 | 06.33 WIB

Sejumlah anak-anak memegang lontong terbesar Cap Go Meh saat Festifal Kuliner Pecenongan di Kawasan Pecenongan, Jakarta, Sabtu (4/2) malam. Lontong terbesar Cap Go Meh tersebut memecahkan rekor MURI lontong terbesar dengan diameter 35 sentimeter dan panjang 2,75 meter. ANTARA/Zabur Karuru
Perbesar
Sejumlah anak-anak memegang lontong terbesar Cap Go Meh saat Festifal Kuliner Pecenongan di Kawasan Pecenongan, Jakarta, Sabtu (4/2) malam. Lontong terbesar Cap Go Meh tersebut memecahkan rekor MURI lontong terbesar dengan diameter 35 sentimeter dan panjang 2,75 meter. ANTARA/Zabur Karuru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Pontianak - Pekan Promosi dan Kuliner Pontianak, dalam rangkaian Festival Imlek dan Cap Go Meh tahun 2018, sudah dimulai sejak hari Minggu, 25/2, kemarin. Festival ini digelar di Jalan Diponegoro.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pekan promosi dalam rangakaian Imlek dan Cap Go Meh ini akan berlangsung hingga 4 Maret mendatang dan diisi berbagai kegiatan. Salah satu yang tak pernah tertinggal adalah pementasan kesenian budaya Tioghoa.

“Promosi kuliner ini merupakan salah satu upaya memperkenalkan seni budaya ke masyarakat luas,” kata Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Pontianak, Mahmudah, saat memberikan sambutan pada pembukaan Pekan Promosi dan Kuliner 2018 .

Ia berharap, kuliner dan promosi tersebut bisa dimanfaatkan sebagai penggerak sektor perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat.

Ketua Panitia Heri Candra mengatakan penyelenggaraan tahun ini agak beda dari tahun sebelumnya. Konsep promosi dimasukkan mendampingi kuliner. Tujuannya, kata dia, adalah  untuk lebih memeriahkan tahun baru Imlek dan menjaga adat budaya Tionghoa dengan menyesuaikan yang ada di Indonesia.

"Ini untuk nostalgia dan kuliner, serta belajar menghargai budaya lain dengan makan apa yang mereka makan, budaya punya nilai universal masing-masing, dan jati diri masyarakat," katanya.

Festival ini akan dimeriahkan 75 stand yang terdiri dari stand kuliner, elektronik, otomotif, ketangkasan non judi dan hiburan. Ada pula panggung utama yang menampilkan berbagai macam hiburan dan kesenian daerah.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus