Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Perhelatan wayang kulit semalam suntuk bakal digelar untuk mengawali rangkaian HUT RI ke 73 sekaligus hari lahir Pancasila di kawasan Malioboro Yogyakarta. Gelar wayang itu akan dilakukan di di halaman Gedung DPRD DI Yogyakarta, Rabu 25 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pagelaran wayang yang di gelar DPRD DIY kali ini akan mengusung lakon Duryudana Gugur dengan dalang muda kenamaan asal Yogya, Ki Seno Nugroho. Panitia tidak memungut ongkos bagi siapa saja yang berminat menonton pagelaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Lakon Duryudana Gugur mengandung makna perjuangan melawan penindasan. Hal ini tentu mirip seperti yang dilakukan bangsa Indonesia di masa kemerdekaan,” ujar Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto Senin 23 Juli 2018. Lakon itu dipilih sekaligus sebagai pengingat kepada warga tentang tokoh sentral cerita itu, Sang Bima Werkudara.
"Melalui pertunjukkan wayang ini ingin diangkat tentang semangat keberanian dan rela berjuang dari tokoh utama lakon itu, sesuai dengan momentum hari lahir Pancasila dan menyambut hari kemerdekaan,” ujarnya.
Lakon ini menggambarkan sosok Bima Werkudara yang jujur, bijaksana, dan berani. Ia juga merupakan simbol kegagahan, kepatuhan, sekaligus ketabahan. “Dari lakon ini kita akan melihat, bagaimana sifat dan watak dari tokoh wayang yang paling disukai Bung Karno itu."
Sebaliknya, tokoh Duryudana digambarkan memiliki watak sombong, angkuh, serta keculasan.
PRIBADI WICAKSONO (Yogyakarta)