Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Makassar - Awkarin membuat proyek pelesiran destinasi yang dinamai Kelana Karin. Salah satu destinasi wisata yang dieksplorasi adalah Sulawesi Selatan (Sulsel). Hasil proyek itu bakal ditayangkan di Youtube.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Tim Kelana Karin, Aco Tenri, menyebut kru memilih Sulsel karena ada beragam destinasi yang belum disebarluaskan. Selain itu, Awkarin juga penasaran dengan berbagai ragam budaya dan destinasi wisata di Sulsel.
Karin Novilda alias Awkarin bersama Sabian Tama anak pertama Menteri Pariwisata dan EKonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama, saat ini sedang menjelajahi keindahan dan keunikan destinasi wisata di Sulsel sejak 17 Februari dan rencana berakhir pada 22 Februari 2020.
Awkarin sebagaimana dinukil dari Antara, untuk pertama kalinya memasukkan Sabian Tama dalam frame liputan di Sulsel, sebagai provinsi prioritas yang masuk dalam daftar kunjungannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, Direktur Eksekutif Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Sulawesi Selatan, Irham Samad, memberikan apresiasi kepada selebriti Instagram (selebgram) Awkarin.
Masyarakat adat Toraja menyembelih babi saat Upacara Mangrara Banua secara Aluk Todolo di Sangalla, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, 27 Desember 2017. Mangrara Banua merupakan upacara peresmian rumah adat Tongkonan sebelum ditinggali. ANTARA/Zabur Karuru
Awkarin memilih Sulsel untuk dijelajahi sekaligus mempromosikan destinasi pariwisata melalui project travelling bernama 'Kelana Karin' di kanal Youtube.
"Saat kami hubungi, ternyata bukan hanya BPPD Sulsel yang dikontak manajemen Kelana Karin. Tapi ada beberapa perusahaan dan instansi Pemda juga diberi kabar,” ujar Irham di Makassar, Sulsel, Kamis.
Menurut dia, platform promosi digital Sulsel telah dikembangkan melalui visitsulsel.id, yang mendapat dukungan penuh dari tim kreatif Kelana Karin.
Awalnya, kata Irham, sulit bernegosiasi dengan manajemen Kelana Karin, namun setelah diyakinkan akhirnya setuju.
"Mereka tidak percaya akan dibantu Pemprov Sulsel. Wajar saja, ternyata mereka trauma, sebab pernah ditipu dengan oknum yang mengaku perwakilan Pemda," beber dia. Irham bersyukur dari sejumlah pihak yang mengajukan kerja sama, akhirnya manajemen Kelana Karin memutuskan bekerjasama dengan BPPD Sulsel.
Sesuai arahan unsur kebijakan BPPD Sulsel, lanjut dia, pihaknya terus mencoba berkomunikasi melalui pendekatan regulasi Undang-undang nomor 10 tahun 2009 Tentang Kewenangan BPPD, yang ditunjuk pemerintah sebagai koordinator promosi daerah.
Pihaknya pun telah memberikan rekomendasi daerah yang telah menjadi destinasi andalan dan beberapa fasilitas, yang dianggap telah memenuhi syarat untuk diperkenalkan ke publik.
“Kami juga memberikan apresiasi kepada Wakil Wali Kota Palopo, Kadisbudpar Pariwisata Toraja Utara, Ketua PHRI Toraja Utara, Dispar Bulukumba dan beberapa pelaku industri pariwisata yang merespon program digital promosi ini," tambahnya.
Sejak 17 Februari lalu, rombongan tim program Kelana Karin telah menikmati sajian kuliner Kota Makassar seperti pallubasa, kapurung kuliner Kota Palopo dan papiong ikan kuliner khas dari Toraja.
Pallubasa Jalan Serigala, Makassar. TEMPO/Ayu Ambong
Dijadwalkan Awkarin bersama rombongan akan menikmati keindahan alam Rammang-rammang di Kabupaten Maros dan menutup perjalanan mereka dengan pengambilan gambar di pantai bira Kabupaten Bulukumba.
Sebelumnya tim Kelana Karin telah mengunjungi destinasi negeri di atas awan Lolai, kuburan batu di Toraja dan menghadiri perayaan Rambu Solo atau upacara kematian masyarakat Toraja.