Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Pali Belo - Di kawasan Kepulauan Nusa Tenggara Barat, pariwisata Pulau Sumbawa belum seramai Pulau Lombok. Namun Sumbawa memiliki potensi besar menyusul Lombok. Spot-spot wisata di Bima dan Dompu, misalnya, belum disentuh secara maksimal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun potensi Bima mulai dilirik investor. Pada Sabtu 11 Januari 2020 lalu, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan ground breaking Hotel Santika di kawasan wisata Taman Panda, di sekitar Pantai Kalaki, Kabupaten Bima. Rencananya memiliki 100an kamar dalam gedung berlantai 3 ini, hotel yang dibangun oleh pengusaha setempat Tandi Soenarto - Direktur Utama PT Pesona Kalaki Mantika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembangunan Hotel Santika tersebut, merupakan hotel berbintang pertama di Taman Panda. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, Dahlan H Muhammad, lokasinya berada di antara dua kota Bima dan Kabupaten Bima. Jaraknya hanya sekitar 1,5 kilometer dari Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin, "Letaknya bagus di kawasan Taman Panda dan view Pantai Kalaki sangat indah," kata Dahlan H Muhammad.
Menurut Corporate General Manager Business Development & Marketing Communication Santika, Sudarsana, berkat Bupati Bima Indah Damayanti Putri yang mendorong pengusaha lokal agar berinvestasi di kampungnya sendiri.
Setelah setahun perencanaan, akhirnya terwujud pembangunan Hotel Santika di atas lahan seluas 10 hektar di kota kedua setelah di Lombok. "Setelah pembangunan pelabuhan dan perpanjangan landas pacu bandara, waktunya bangun hotel bintang," ujar Sudarsana.
Diperkirakan Hotel Santika di Kabupaten Bima ini, menjadi hotel jaringan Santika ke 120 -- jika bisa selesai tahun 2022. Saat ini sudah ada 114 hotel yang dikelola Santika dan beberapa di antaranya bakal seletasi pada 2020.
Pulau Sangiang selain memiliki lanskap yang indah, juga merupakan lokasi lomba perahu layar tahunan. Warga pulau itu juga memiliki kemampuan membangun kapal pinisi. Dok. Humas Pemkab Bima
Potensi Pariwisata Bima
Bima dengan bentang alam dan budayanya memang menarik untuk pariwisata. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima Dahlan H Muhammad menyebutkan. terdapat 10 destinasi yang diunggulkan di antara 150 obyek wisata yang ada di sana, "Bima ini termasuk daerah transit dari dan ke Taman Nasional Komodo melalui Selat Sape dan Gunung Sangeang," ucapnya.
Selain itu, Kabupaten Bima juga memiliki Pantai Wane yang berjarak sekitar 6 kilometer dari bandara Sultan Muhammad Salahudin, yang merupakan alternatif bermain surfing setelah Lakey di Kecamatan Huu Kabupaten Dompu. Di sana pun ada delapan akomodasi yang bisa diinapi wisatawan, di antaranya Tenggara Point Lodge.
Mengenai potensi destinasi wisata, Kabupaten Bima memiliki bangunan tradisional Uma Lengge di Desa Adat Desa Maria Kecamatan Wawo. Uma Lengge adalah tempat menyimpan hasil pertanian.
Sebagai kawasan yang tercantum berdekatan dengan Taman Nasional Komodo sesuai Peraturan Presiden Nomor: 32 Tahun 2018, Sape dan Lambu berpotensi pula menarik wisatawan karena lokasinya berdekatan dengan taman nasional tersebut. Di Selat Sape juga ada Gili Banta dan Lara Wensi.
Pantai Wane di Kabupaten Bima merupakan destinasi surfing selain Pantai Lakey di Dompu. Foto: Carlo J Caban/@ccaban2
Di bagian timur Kabupaten Bima ini juga memiliki Pantai Pink di Kecamatan Lambu depan Selat Sape. Kemudian kawasan Torombala di ujung timur Pulau Sumbawa yang terdapat batu-batuan tersusun seperti Candi. Lainnya adalah gugusan Pulau Kelapa dan Gunung Sangiang. "Di Sangiang ini setiap bulan Agustus ada lomba perahu layar lebar," ujar Dahlan. Pulau Sangiang juga merupakan lokasi pembuatan perahu pinisi, selain di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
SUPRIYANTHO KHAFID, AKHYAR M NUR