Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Festival seni cahaya atau Sumonar di Yogyakarta tetap berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Mengusung tema Mantra Lumina yang berasal dari kata Mantra berarti doa atau harapan dan Lumina -istilah lain dari cahaya, perhelatan seni cahaya satu-satunya di Indonesia itu berlangsung secara virtual pada 5 sampai 13 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Director dan Co-Curator of Sumonar 2020, Raphael Donny mengatakan Sumonar 2020 lebih menarik disaksikan di masa pandemi. "Siapapun dapat menikmati karya video mapping bertajuk Monument of Hope yang diproyeksikan pada bangunan cagar budaya Panggung Krapyak secara visual 360 derajat dengan durasi sekitar lima sampai 20 menit," kata Raphael Donny di sela peluncuran Festival Sumonar 2020 pada Jumat, 7 Agustus 2020. Pameran seni cahaya ini dapat dinikmati melalui laman resmi Sumonar 2020 dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bandingkan dengan tahun lalu, festival seni cahaya Sumonar berhasil memukau dan menyedot kehadiran wisatawan di malam hari ketika ditampilkan di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Wisatawan dihibur dengan beragam aksi seniman yang memaerkan karya seni cahaya yang diproyeksikan pada fasad gedung-gedung bersejarah di kawasan itu. Gedung-gedung tua seperti Kantor Pos Besar menjadi kanvas raksasa karya visual seniman. Namun karena pandemi Covid-19, Festival Seni Cahaya Sumonar 2020 ditampilkan dengan cara berbeda.
Karya seni cahaya di Panggung Krapyak dalam Festival Sumonar 2020 karya seniman Anung Prihadi. Foto: Youtube Sumonar 2020
Program Director of Festival Sumonar 2020, Ishari Sahida atau Ari Wulu mengatakan tahun ini festival dibagi ke dalam dua kategori, yaitu pameran dan pertunjukan. Pada bagian pameran, para seniman akan berkarya dari rumah atau studio masing-masing kemudian karya mereka disajikan secara daring.
Untuk pertunjukan atau video mappingnya, kawasan bersejarah di situs bersejarah Panggung Krapyak menjadi pilihan lokasi penyajian karya dari para seniman. Dalam festival virtual ini, masyarakat tetap bisa menikmati pameran karya karya seni cahaya dari seniman 10 negara, yakni Indonesia, Bulgaria, Cina, Polandia, Spanyol, Thailand, Macau, Jerman, Chili, dan Jepang.
Karya seni cahaya para seniman itu disajikan melalui program bernama Interactive Light Art Installation dan Architectural Projection Mapping. Semua dipajang melalui laman www.sumonarfest.com. Sedangkan konten visual untuk atraksi video mapping di situs bersejarah Panggung Krapyak dibuat oleh 21 seniman lokal dan internasional.
Festival seni cahaya Sumonar 2019
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan, Sumonar tahun ini menjadi peristiwa budaya dunia langka karena menggantikan berbagai event video mapping internasional yang tahun ini tidak diselenggarakan karena pandemi. "Sumonar 2020 menarik bagi anak muda karena ada kelas online untuk edukasi digital kerja kreatif seniman," ujarnya.
Ada pula program Mantra Stage sebagai ruang untuk menggelar pertunjukan khusus karya personal atau komunal secara virtual. Penyelenggara juga menautkan merchandise booth dengan marketplace, seperti Tokopedia dan photo booth untuk swafoto masyarakat secara virtual. "Festival virtual ini memberi ruang bagi para kreator digital untuk bangkit dari keterpurukan dengan menampilkan kreasi-kreasi yang atraktif dan interaktif, serta membuka kesempatan promosi ke tingkat dunia," ujar Sultan Hamengku Buwono X.
Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X saat membuka festival seni cahaya Sumonar 2020. Foto: Youtube
Menariknya, jika wisatawan sedang berada di Yogyakarta, mereka dapat menikmati rangkaian Festival Seni Cahaya Sumonar dengan datang ke area heritage gedung Bank BPD Lounge di ujung Jalan Malioboro Yogyakarta. Dari area ini, wisatawan bisa mengakses perangkat virtual box untuk menjelajahi keseruan Festival Seni Cahaya Sumonar 2020 yang sedang berlangsung.
Wisatawan juga bisa berbelanja cenderamata khas Sumonar karya para seniman. Tentu aktivitas belanja ini dilakukan secara daring dan terhubung ke rekening para seniman yang telah terdaftar sebagai nasabah Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta. Direktur Utama Bank BPD DI Yogyakarta. Santoso Rohmad mencatat lebih dari 30 tenant seniman Sumonar yang sudah terdaftar dan menyediakan beragam cenderamata khas.
Panitia Festival Sumonar 2020 menunjukkan cara menyaksikan rangkaian festival cahaya Sumonar 2020 melalui bantuan virtual box di area heritage BPD Lounge di Jalan Malioboro, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono