Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Cerita Perjalanan Wisata ke Tanjung Bira Hingga Hasilkan Website Wisatabira.com

Kawasan wisata Tanjung Bira memiliki beragam potensi wisata bahari yang cantik, mulai dari pantai dan lautnya.

24 Oktober 2021 | 06.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kawasan wisata Tanjung Bira. Dok.Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Riset tentang kapal pinisi membawa Ira Adriati berpetualang menyusuri Tanjung Bira, Sulawesi Selatan. Mulai berkunjung sejak 2016, dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) itu terpukau oleh panorama alam dan budaya warga di sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasir pantai yang putih, laut dangkal seperti kolam renang raksasa, rumah adat, tenun dan pembuatan kapal pinisi menjadi magnet yang belum banyak diketahui turis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tanjung Bira berada di wilayah Desa Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Menurut Ira, Pantai Bira merupakan destinasi wisata utama di Tanjung Bira.

Pasir pantainya yang berwarna putih dengan butiran halus dan terhampar seluas 50 x 1000 meter persegi lebih menghadap ke barat. Kontur pantainya yang sangat landai serta berair sangat jernih dan dangkal dinilainya bagus untuk bermain air dan berenang di laut.

“Asik lah pasirnya putih, lautnya cenderung tenang,” kata Ira, Jumat, 22 Oktober 2021.

Baru-baru ini dia baru pulang dari sana setelah peluncuran website wisatabira.com yang digarap tim ITB bersama warga setempat. Di Pantai Bira, pengunjung bisa bermain olahraga voli pantai, sepakbola atau rekreasi pantai dengan perahu karet berbentuk donat atau pisang yang ditarik perahu bermotor. Menjelang petang, tiba waktunya untuk menikmati keindahan matahari tenggelam.

Sementara di Pantai Bara yang merupakan terusan Pantai Bira ke arah utara, kondisi pantainya serupa namun relatif lebih sepi. Bedanya lagi, tepi Pantai Bara bisa digunakan untuk tempat berkemah.

Lokasi camping lainnya di Pantai Panrang Luhu yang masih alami. Di bagian utaranya terletak di pantai timur Tanjung Bira, bersebelahan dengan Pelabuhan Bira. “Pantai Panrang Luhu belum cukup dikenal oleh wisatawan,” kata Ira.

Membentang sepanjang 1,5 kilometer menghadap ke timur, lokasinya cocok untuk menanti matahari terbit. Lokasi pembuatan atau galangan perahu pinisi berada di ujung utara pantai.

Jika ingin menunggu sunset dan sunrise di satu tempat, lokasi terbaiknya di Titik Nol, yang berada di ujung selatan Tanjung Bira. Di sekitarnya juga ada lokasi wisata seperti Teras Bira dan Jembatan Kaca.

Perjalanan Ira ke Tanjung Bira dimulai dari Makasar. “Pakai mobil sekitar lima jam,” ujarnya. Sepanjang jalan itu dia melihat masih banyak rumah-rumah panggung adat setempat yang diselingi hamparan sawah dan alur sungai. Budaya menenun juga masih dipelihara warga hingga menjadi atraksi budaya bagi para wisatawan.

Setelah perjalanan itu, Ira pun menggagas pembuatan situs web Wisatabira.com. Tujuan utamanya untuk mempromosikan kekayaan budaya dan tujuan wisata ke daerah Tanjung Bira dan sekitarnya. Pembuatan dan pengelolaannya melibatkan warga lokal.

Situs web yang digarap sejak September 2020 itu diluncurkan 18 Oktober 2021 di Kantor Desa Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Tim ITB dan warga setempat mengisi tiap halaman situsnya dengan foto, video, dan informasi mengenai beberapa lokasi wisata di sana, fasilitas seperti penginapan dan restoran, transportasi, hingga fasilitas kesehatan terdekat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus