Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Mandalika terus berbenah untuk menyambut ledakan wisatawan, bagaimana dengan Mataram pintu gerbang Nusa Tenggara Barat?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Mataram juga terus bersolek. Di kota itu dan sekitarnya, terdapat 42 objek wisata yang dicatat oleh Dinas Pariwisata Mataram. Ada obyek wisata religi, alam, sejarah, budaya dan kuliner.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, terdapat tujuh makam tokoh agama yang menjadi tujuan ziarah, ada makam General Majoor PPH Van Ham yang tewas di Lombok, pasar tradisional, berbagai rupa rumah makan Ayam Taliwang, pasar seni, pusat oleh-oleh, taman peninggalan kerajaan Bali, museum, hingga lima wisata pantai di sepanjang pantai barat pulau Lombok.
Potensi itu termasuk pantai sepanjang 9 kilometer di pinggir Mataram yang berbatasan dengan Selat Lombok, berupa Pantai Gading, Pantai Loang Baloq, Pantai Penghulu Agung, Pantai eks Pelabuhan Ampenan. Dan kini sedang dipersiapkan tumbuhnya tempat wisata baru Pantai Mapak Indah yang menonjolkan penangkaran penyu. Satu lagi adalah Pantai Sintung atau Muara Jangkuk (Mujang) yang diinisiasi warga setempat.
Suasana senja di Pantai Muara Jangkuk, saat langit cerah Gunung Agung terlihat dari pantai ini. Foto: @jepretlombok
Dinas Pariwisata Mataram pun juga menyiapkan wisata Kali Jangkuk di Kelurahan Pejeruk Ampenan. Menurut Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata I Gusti Ayu Manik Winata lokasinya dalam pembenahan, "Kami mengembangkan objek wisata baru setelah 42 obyek sebelumnya," kata Gusti Ayu Manik Winata kepada TEMPO, Ahad 29 Desember 2019.
Di areal seluas satu hektar, warga Sintung dan sekitarnya menyulap lahan kosong menjadi Taman Mujang. Di sana, mereka menempatkan 15 unit gazebo (berugak dalam bahasa Sasak) untuk pengunjung yang rekreasi. Di sana, disebutnya sebagai Child Play Ground juga sudah disiapkan taman bermain anak-anak berupa prosotan, ayunan, tungikit (jungkat jungkit).
Jika sore hari, pengunjung bisa menikmati suasana matahari terbenam di bawah Gunung Agung di Pulau Bali dan juga melihat anak-anak setempat bermain surfing. "Pedagang ikan bakar pun sudah ada," ujar Ketua Pengelola Taman Mujang Nanang Edward kepada TEMPO.
Untuk menuju lokasi ini, pengunjung bisa mengakses melalui jalan beraspal di lngkungan Kampung Banjar atau sisi sungai yang populer sebagai Kali Jangkuk. Jaraknya hanya ratusan meter dari jalan utama. "Taman Mujang ini akan ditata menggunakan dana kelurahan sebagai destinasi," ucap Nanang Edward.
Pantai Muara Jangkuk (Mujang) digunakan warga dan wisatawan untuk bermain selancar ombak. Foto: @iyankentong
Selama ini, untuk keperluan kunjungan wisatawan ke Mataram telah tersedia pula toko-toko perhiasan mutiara, yang sebagai besar menawarkan butir-butir mutiara hasil budi daya. Sentra perhiasan mutiara ini berada di Kampung Sekarbela - Karang Pule yang selama ini dikenal sebagai lingkungan pengrajin emas.
Selain itu, juga ada usaha oleh-oleh makanan hasil olahan rumput laut yang dilakukan oleh Phonix Mas, kemudian krupuk kulit dari Kampung Seganteng pusat pedagang daging sapi, sate Rembiga yang khas menggunakan daging kuda sehingga ada yang menyebutnya Sate Mustang.
SUPRIYANTHO KHAFID