Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah desa wisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai bersolek menjelang berbagai agenda pariwisata yang berlangsung sepanjang Oktober dan November 2021. Pada Oktober ini, ada dua acara, yakni Sleman Creative Week dan Bedog Art Festival. Bulan depan ada pertunjukan musik jazz nasional, Ngayogjazz.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada lima desa wisata yang berbenah untuk menyambut agenda pariwisata itu," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suparmono pada Sabtu, 16 Oktober 2021. Lima desa wisata bersolek itu adalah Desa Wisata Dukuh Pandowoharjo, Kecamatan Sleman; Desa Wisata Plosokuning Bangunkerto dan Dusun Tegal Loegood Girikerto di Kecamatan Turi; Dusun Terwilen Margodadi, Kecamatan Seyegan; dan Dusun Sempu Wedomartani di Kecamatan Ngemplak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis di masing masing desa wisata akan memasang seni instalasi untuk menyambut wisatawan. Suparmon mengatakan, anggaran seni instalasi berasal dari dana keistimewaan DI Yogyakarta yang totalnya sebesar Rp 1,2 miliar.
Kehadiran seni instalasi untuk memberi gairah baru bagi para pelaku usaha pariwisata setelah nihilnya agenda pertunjukan selama pandemi Covid-19 dan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4. "Seni instalasi juga bertujuan menguatkan destinasi pariwisata di Kabupaten Sleman, baik melalui sub-sektor ekonomi kreatif melalui agenda pariwisata dan mencitrakan keunikan desa wisata sesuai potensi kearifan lokal masing-masing," kata Suparmono.
Agenda wisata sepanjang Oktober dan November 2021, menurut dia, menjadi momentum kebangkitan desa wisata di Kabupaten Sleman, sebagai satu wilayah di Yogyakarta yang paling sering kebanjiran wisawatan. Suparmono menambahkan, setiap wisatawan dan pengelola desa wisata harus disiplin protokol kesehatan untuk keamanan, kenyamanan, dan keselamatan bersama.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan pembenahan dan desa wisata tak boleh berhenti akibat pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas dan mempengaruhi kunjungan wisatawan selama hampir dua tahun terakhir. "Destinasi wisata harus tetap dijaga supaya punya daya tarik, seperti seni instalasi yang menguatkan citra dan ikon khas desa wisata di Sleman," kata dia.
Baca juga:
Klaster Covid-19 Bermunculan, Sultan HB X: Semoga Bukan Karena Wisata Dibuka
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.