Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini, sekitar Gedung Pakuan, rumah dinas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dipenuhi karangan bunga duka cita. Masyarakat turut belasungkawa meninggalnya anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz yang meninggal tenggelam di Sungai Aare Swiss.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gedung Pakuan atau Gedong Pakuan ini memang menjadi rumah dinas pejabat Gubernur Jabar. Bahkan sejak zaman kolonial Belanda menjadi kediaman Residen Priangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kota Bandung menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia dan telah mengalami banyak pembangunan sejak dulu oleh pemerintah Belanda. Hal itu membuat deretan arsitektur di Kota Bandung. Salah satunya gedung pakuan, gedung pakuan adalah rumah dinas formal gubernur kepala daerah Provinsi Jawa Barat.
Gedung ini berlokasi di perlintasan Otto Iskandar No 1 Bandung. Gedung ini memiliki arsitektur Indische Empire Stijl, monumen anggun ini paling digemari oleh Jenderal Herman Willem Daendels. Dikutip dari laman Universitas Krisnadwipayana konstruksi gedung dirancang oleh insinyur kepala dari Departement van Burgerlijke Openbare Werken (B.O.W) atau DPU, kini yang menjadi staff Residen Van der Moore.
Pada tahun 1990 Gedung Pakuan dipugar dengan menelan biaya lebih dari satu miliar. Pemugaran ini sesuai dengan perintah Pangeran Bernhard. Pada zaman dahulu gedung ini dibangun dengan perintah Gubernur Jendral Ch.F. Pahud lantaran pemindahan ibukota Karasindenan Priangan dari Cianjur ke Bandung namun pemindahan itu baru bisa terlaksana oleh residen Van der Moore pada tahun 1864 setelah meletusnya Gunung Gede yang menghancurkan kota Cianjur.
Peranan dalam Konferensi Asia Afrika
Dilansir dari bandungmu.com dalam konferensi Asia Afrika pada 1955 di Kota Bandung sejumlah tokoh dan pimpinan negara asia afrika singgah di gedung ini untuk beristirahat, diantaranya:
Perdana Menteri Birma, U Nu; Perdana Menteri Srilangka, John Kotelawala; Perdana Menteri Pakistan, Mohammad Ali Bogra; Jendral Carlos P. Rumulo dari Filipina; Presiden Mesir, Gamal Abdul Nasser; Pangeran Norodom Sihanoouk dari Kamboja, dan Perdana Menteri RRC, Zhou Enlai.
Pada acara peringatan 50 tahun konferensi Asia Afrika gedung ini juga dijadikan sebagai tempat jamuan makan siang para kepala negara, pemerintah dan delegasi negara-negara Asia Afrika.
Perjanjian Dwikewarganegaraan RI-RRT
Sejarah mencatat di ruang tengah gedung pakuan telah ditandatangani Komunike Bersama tentang Dwi Kewarganegaraan antara pemerintah Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok. Masing-masing pihak diwakili oleh Menteri Luar Negeri RI Mr. Sunario dan Perdana Menteri RRT Zhou Enlai.
Kunjungan Pemimpin Dunia
Beberapa tokoh penting sejak zaman Hindia Belanda pernah singgah di gedung ini, di antaranya adalah Raja Siam Somdet Phra Paramendr Maha Chulalonkorn pada 1901. Kemudian ada Perdana Menteri Prancis Georgeos Clemenceau yang berkunjung ke Bandung pada 1921. Charlie Chaplin dan Mary Picford juga berkunjung pada 1927. Andreas Segovia, sempat memetik dawai gitarnya di depan Residen Priangan beserta tamunya.
Sri Ratu Belanda Juliana beserta Pangeran Bernhard berkunjung pada 1971. Mereka terpesona pada Gedung Pakuan dan menyatakan agar bangunan lama dengan gaya arsitektur Da Indische Empire Stijl dapat dipertahankan, dipugar, dan dilestarikan.
YOLANDA AGNE I SDA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.