Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengaku terharu menyaksikan perhatian masyarakat yang menunggu kedatangan jenazah Eril putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. "Saya terharu yang datang sangat luar biasa, sekalipun tidak masuk ke wilayah Pakuan tapi di luar banyak sekali," kata dia, Minggu, 12 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Uu menunggu kedatangan jenazah Eril di Gedung Pakuan. Rombongan Ridwan Kamil bersama keluarga yang menumpang mobil jenazah yang membawa Eril tiba di Gedung Negara Pakun. Warga memyemut menyambut di depan gerbang masuk Pakuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Uu mengatakan, warga juga menunggu di sepanjang jalan dari Jakarta menuju Bandung. "Di sepanjang jalan tol di jembatan penyeberangan menunggu saat rombongan jenazah datang, ini sangat luar biasa," kata dia.
Uu mengatakan, Ridwan Kamil memimpin langsung salat jenazah. " Salat jenazah dipimpom langsung oleh Kang Ridwan Kamil dan para tokoh yang juga hadir. Mudah-mudahan doa kita semua dijabat dan kita yakin almarhum husnul khotimah," kata dia.
Hingga pukul 9 malam sejumlah tamu masih berdatangan. Warga masih menunggu di gerbang Pakuan menunggu diperbolehkan masuk.
Petugas keamanan di Gedung Negara Pakuan, Khaerul Alwi mengatakan warga sudah berdatangan sejak pagi pukul 8.000 dan diperkirakan hingga sore hari sekitar 2.000-an warga yang datang bertakziah. "Kami memperkirakan, warga yang datang sejak pagi tadi sampai sekarang ada lah mencapai 2.000 an orang," kata Alwi.
Warga Kabupaten Bandung, Anisa menuturkan dirinya sengaja datang ke Gedung Pakuan agar bisa menyampaikan ucapan belasungkawa secara langsung untuk putra sulung Gubernur Ridwan Kamil. "Tentunya saya ingin mengucapkan belasungkawa untuk keluarga Pak Ridwan Kamil dan Bu Cinta atas kepergian A Eril. Walaupun saya tidak kenal sama A Eril, tapi saya merasa sedih ketika tahu kabar A Eril hanyut di Sungai Aare," kata Anisa (22) yang datang bersama ibunya.
Anisa mengaku senang karena bisa menuliskan doa di atas secarik kertas yang telah disediakan di salah satu ruangan Gedung Negara Pakuan. "Semoga doa yang saya tuliskan di atas secarik kertas untuk almarhum A Eril bisa dikabulkan oleh Allah SWT," katanya.
Tak hanya warga Kota Bandung, simpati hadir dari luar Kota Bandung, seperti Gilang (26), warga Cilacap, Jawa Tengah. Gilang tak sendiri, dia mengajak rekannya yang lain, Erika (25), warga Jakarta. Mereka rela mengantre di pintu masuk Gedung Pakuan untuk bertakziah. "Kami ingin ikut berbela sungkawa kepada keluarga Kang Emil. Kebetulan Eril itu adik tingkat saya di ITB walaupun kami tidak saling kenal," ucap Gilang.
AHMAD FIKRI | ANTARA
Baca: Ridwan Kamil Akan Jadi Imam saat Menyalatkan Jenazah Eril
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.