Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Gelombang Laut Sedang, Ini Alasan Harus Waspada Saat Bermain Di Pantai Selatan Yogyakarta

Seorang pengunjung nyaris kehilangan nyawa saat menyambangi pantai selatan Yogyakarta, Sabtu, 21 Desember 2024.

22 Desember 2024 | 21.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seorang pengunjung nyaris kehilangan nyawa saat menyambangi pantai selatan Yogyakarta, Sabtu, 21 Desember 2024. Pengunjung yang sedang menyaksikan prosesi Larungan, sebuah tradisi budaya pantai selatan, terseret ganasnya arus di area palung Pantai Parangkusumo, sisi barat Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Korban saat itu sedang berusaha mengambil bagian sesaji yang dilepaskan ke laut dalam ritual tersebut, namun justru masuk area palung pasir dan terseret. "Saat itu korban berada di area palung dan akhirnya terserat arus sampai ke tengah laut," ujar Koordinator Tim SAR Wilayah III Parangtritis Muhammad Arief Nugraha, Ahad, 22 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Petugas yang mengetahui peristiwa itu langsung berusaha mengejar dan menyelamatkan korban yang berusia 25 tahun, yang terus terseret ke tengah. Beruntung, saat korban mulai lemas terombang ambing gelombang, petugas sudah berhasil mengevakuasinya ke pantai untuk obeservasi dan pemulihan.

Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Yogyakarta Warjono menuturkan prakiraan gelombang laut di perairan Yogyakarta akhir Desember ini berkisar antara 1.25 hinga 2.5 meter. "Tinggi gelombang laut masuk kategori sedang," kata dia. Namun, meski gelombang laut pantai selatan kategori sedang, wisatawan tetap perlu waspada, karena pergerakan gelombang bisa berubah akibat cuaca.

Koordinator Tim SAR Wilayah III Parangtritis Muhammad Arief Nugraha, menambahkan terdapat 17 titik palung pasir berbahaya di pantai selatan Kabupaten Bantul, terutama area Pantai Parangtritis-Parangkusumo-Depok.

Palung-palung inilah yang berbahaya karena dapat menyeret obyek apapun hingga ke tengah lautan. Belasan titik palung itu bisa berpindah pindah atau bergerak lokasinya. "Sehingga di sejumlah titik kami pasang rambu rambu untuk mengingatkan wisatawan agar selalu waspada pada palung palung itu," kata Arief.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus