Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Seorang pengunjung nyaris kehilangan nyawa saat menyambangi pantai selatan Yogyakarta, Sabtu, 21 Desember 2024. Pengunjung yang sedang menyaksikan prosesi Larungan, sebuah tradisi budaya pantai selatan, terseret ganasnya arus di area palung Pantai Parangkusumo, sisi barat Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Korban saat itu sedang berusaha mengambil bagian sesaji yang dilepaskan ke laut dalam ritual tersebut, namun justru masuk area palung pasir dan terseret. "Saat itu korban berada di area palung dan akhirnya terserat arus sampai ke tengah laut," ujar Koordinator Tim SAR Wilayah III Parangtritis Muhammad Arief Nugraha, Ahad, 22 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas yang mengetahui peristiwa itu langsung berusaha mengejar dan menyelamatkan korban yang berusia 25 tahun, yang terus terseret ke tengah. Beruntung, saat korban mulai lemas terombang ambing gelombang, petugas sudah berhasil mengevakuasinya ke pantai untuk obeservasi dan pemulihan.
Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Yogyakarta Warjono menuturkan prakiraan gelombang laut di perairan Yogyakarta akhir Desember ini berkisar antara 1.25 hinga 2.5 meter. "Tinggi gelombang laut masuk kategori sedang," kata dia. Namun, meski gelombang laut pantai selatan kategori sedang, wisatawan tetap perlu waspada, karena pergerakan gelombang bisa berubah akibat cuaca.
Koordinator Tim SAR Wilayah III Parangtritis Muhammad Arief Nugraha, menambahkan terdapat 17 titik palung pasir berbahaya di pantai selatan Kabupaten Bantul, terutama area Pantai Parangtritis-Parangkusumo-Depok.
Palung-palung inilah yang berbahaya karena dapat menyeret obyek apapun hingga ke tengah lautan. Belasan titik palung itu bisa berpindah pindah atau bergerak lokasinya. "Sehingga di sejumlah titik kami pasang rambu rambu untuk mengingatkan wisatawan agar selalu waspada pada palung palung itu," kata Arief.