Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Hutan Mangrove Bangkalan Mulai Dilirik Pelancong

Kelompok Tani Cemara Sejahtera Bangkalan, Jawa Timur mengembangan objek wisata hutan mangrove di Pesisir Desa Labuhan. Juga sebagai taman pendidikan.

19 Oktober 2017 | 09.40 WIB

Tur hutan Mangrove di Pulau Nusa Lembongan, Bali.TEMPO/Untung Widyanto
Perbesar
Tur hutan Mangrove di Pulau Nusa Lembongan, Bali.TEMPO/Untung Widyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bangkalan - Kelompok Tani Cemara Sejahtera Bangkalan, Jawa Timur mengembangan objek wisata hutan mangrove di Pesisir Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu, mengikuti jejak daerah lain. "Karena di sejumlah daerah, hutan mangrove ternyata bisa menjadi objek wisata," kata Sekretaris Kelompok Tani Cemara Sejahtera Moh Syahril di Bangkalan, Rabu, 18/10.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Syahril menuturkan, semula bersama Kelompok Tani Cemara Sejahtera mereka hanya ingin menyelamatkan kawasan tepi pantai dengan menanam pohon mangrove. Namun, dalam perkembangannya, pohon mangrove yang ditanam warga terlihat bagus, menghijau, dan membuat lingkungan pesisir teduh dan sejuk.

"Ketika itu, muncul pikiran teman-teman untuk mengelola lebih bagus lagi agar bisa menarik warga berkunjung ke tempat ini," ujar Syahril .

Langkah itu semakin terarah setelah mereka mendapat bimbingan dari Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore (PHE WMO). "Pembinaan itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dari perusahaan," ujar Syahril.

Selain dijadikan objek wisata, pesisir pesisir pantai juga hendak dijadikan taman pendidikan dan objek penelitian."Pantai biasanya gersang dan panas. Tapi ini dipenuhi tanaman, sejuk dan segar. Seolah berada di kawasan pegunungan," kata General Manager (GM) Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore (PHE WMO) Kuncoro Kukuh.

Dia meminta penjagaan lingkungan benar-benar dijalankan dengan tegas. Apalagi, Taman Pendidikan Mangrove mulai menjadi destinasi penelitian dan wisata alam pesisir.

Hutan ini, memiliki luas sekitar 7 hektare, 3,5 hektare diantaranya telah ditanami 17 jenis mangrove. Di antaranya jenis mangrove Sonneratia Alba (Prapat), Rizhophora Stylosa, Stenggi, Rhizopora Apiculata, Sonneratia Alba, Rhizophora Mucronata, Ceriops Tagal, dan Avicenna Marina.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus